"Kami mau tambah 10 MW di Dieng, kerja sama dengan SMI," kata Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim dalam diskusi di Jakarta, Jumat.
Riki menjelaskan total investasi untuk pengembangan wilayah kerja panas bumi itu sebesar 23 juta dolar AS dengan rincian 18 juta dolar AS dari pinjaman SMI dan sisa 5 juta dolar AS dari kas internal perseroan.
"Tenor pinjaman bisa sekitar empat sampai tujuh tahun dengan harga persaudaraan," ujarnya.
Geo Dipa, lanjut Riki, juga tengah menunggu kepastian pendanaan tambahan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) pada 2020 mendatang.
Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan Dieng 2 dan Dieng 3 atau Patuha 2 dan Patuha 3 yang dikelola perseroan.
"Sekarang sedang negosiasi dengan ADB soal persyaratannya. Eksploitasinya mudah-mudahan bisa dilakukan 2019 di antara Dieng atau Patuha karena sekarang kami juga sudah studi," katanya.
Geo Dipa Energi merupakan BUMN panas bumi yang beras di bawah Kementerian Keuangan. Perusahaan pelat merah itu mengoperasikan WKP Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan WKP Patuha di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Perseroan itu tengah melakukan eksplorasi di WKP Candradimuka (Banjarnegara), WKP Arjuno Welirang dan WKP Candi Umbul Telomoyo.
Baca juga: Geo Dipa undang investor asing bangun pabrik turbin
Baca juga: Geo Dipa-SMI kembangkan PLTP Dieng
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018