• Beranda
  • Berita
  • Studi: 75 persen pura-pura sibuk dengan ponsel untuk hindari interaksi

Studi: 75 persen pura-pura sibuk dengan ponsel untuk hindari interaksi

28 September 2018 17:13 WIB
Studi: 75 persen pura-pura sibuk dengan ponsel untuk hindari interaksi
Ilustrasi - Pengguna "Smartphone" (pixabay.com)
Jakarta (ANTARA News) - Perangkat yang terkoneksi menjadi penting untuk membuat orang tetap berhubungan satu sama lain, namun bagi banyak orang, justru perangkat tersebut juga menjadi tameng yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi sosial yaitu menghindari interaksi dengan orang lain.

Survei terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan kecenderungan perilaku ini setelah tiga perempat responden (75 persen) mengaku berpura-pura sibuk menggunakan gawai mereka ketika tidak ingin berbicara dengan orang lain.

"Ketergantungan pada perangkat yang terhubung berdampak pada kehidupan kita lebih dari yang diduga. Tidak dipungkiri, dengan terhubung dapat memberikan kemudahan bagi kehidupan modern kita, tetapi perangkat juga penting untuk membantu orang melewati berbagai situasi sosial yang sulit," ujar VP Pemasaran Produk Kaspersky Lab, Dimitry Aleshin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Penelitian terbaru Kaspersky Lab mengungkapkan bahwa 72 persen responden menggunakan perangkat terhubung ketika mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu.

Perilaku tersebut juga merupakan bentuk pengalihan yang digunakan tanpa harus terlihat sibuk atau saat akan menghindari kontak mata dengan seseorang.

Sebanyak 46 persen responden mengaku menggunakan gawai hanya untuk menghabiskan waktu setiap hari dan 44 persen menggunakannya sebagai selingan sehari-hari.

Selain menjadi selingan, perangkat yang terhubung juga berguna bagi mereka yang tidak suka berbicara langsung dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Faktanya, hampir sepertiga (31 persen) responden lebih suka melakukan kegiatan seperti memesan taksi atau mencari arah berpergian melalui situs web dan aplikasi, karena mereka merasa lebih mudah daripada harus berbicara dengan orang lain.

Dengan kedua fungsinya untuk menghindari kontak langsung dan perannya yang dapat membantu mengatasi situasi sosial sehari hari, ketergantungan kita yang konstan akan perangkat terhubung telah menyebabkan kepanikan luar biasa apabila perangkat tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Survei Kaspersky Lab tersebut juga menunjukkan bahwa sepertiga (34 persen) responden khawatir bahwa mereka tidak akan dapat menghibur diri jika tidak bisa mengakses perangkat yang terhubung.

Sebanyak 12 persen bahkan khawatir apabila mereka tidak dapat berpura-pura sibuk jika perangkat mereka tidak berfungsi.

Baca juga: Riset Kasperksy Lab tunjukkan pentingnya gadget yang terkoneksi Internet bagi traveler

Baca juga: Indonesia urutan 27 dalam kejahatan siber di dunia

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018