Jakarta (ANTARA News) - TNI menggelar apel malam, sebelum diberangkatkan ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, setelah rangkaian gempa bumi mengguncang wilayah itu pada Jumat petang.Jika, tidak memungkinkan, maka pesawat akan mendarat di Mamuju.
Kami menggelar apel malam seluruh unsur TNI yang akan diberangkatkan menuju Donggala, kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Unsur TNI yang diberangkatkan itu adalah personel batalion zeni tempur Kostrad, KRI dr Soeharso-990, dan batalion kesehatan Korps Marinir TNI AL.
Panglima menambahkan seluruh unsur bantuan itu akan diberangkatkan menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules pada Sabtu (29/9) pukul 04.00 dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Diperkirakan tiba pukul 08.00 waktu setempat.
Belum bisa terbang
Ia mengatakan pasukan tidak dapat diberangkatkan malam ini, karena belum diketahui secara pasti kondisi bandara Palu terkini, apakah bisa didarati atau tidak.
Kami masih menunggu laporan dari Palu terkait hal itu. Meski bandara Palu ditutup, Namun, untuk penerbangan bantuan tetap dapat dilaksanakan hanya perlu dipastikan apakah bandara dapat didarati atau tidak.
"Selain itu, akan dilakukan pula pemantauan udara untuk memetakan tingkat kerusakan di wilayah yang diguncang bencana, termasuk untuk memastikan kondisi landasan yang akan didarati pesawat Hercules yang membawa bantuan," tambah Hadi.
Pesawat Hercules dijadwalkan mendarat di Palu. "Jika, tidak memungkinkan, maka pesawat akan mendarat di Mamuju, ujarnya.
Ia menambahkan pasca rangkaian gempa tersebut Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav Indonesia) menutup aktivitas operasional Bandara Palu mulai Jumat (28/9) pukul 19.26 WITA hingga Sabtu (29/9) pukul 19.20 WITA, dan telah diterbitkan dalam Notice to Airmen (Notam) Nomor H0737/18.
Penutupan tersebut disebabkan gempa bumi yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah.*
Baca juga: TNI kerahkan tujuh SSK ke lokasi gempa di Sulteng
Baca juga: BMKG masih kehilangan kontak dengan Donggala
Pewarta: Rini Utami
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018