"Rencana Pak Presiden akan melakukan kunjungan di Palu hari ini, tapi kami belum tahu persis pukul berapa tibanya di sini," tutur Humas dan Antarmedia Basarnas Pusat, Yusuf di Kantor Basarnas Sulteng di Palu, Minggu.
Rencana Kedatangan Presiden Jokowi di Palu, kata dia, telah dikoordinasikan dengan pihak Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) serta Pemerintah Provinsi Sulteng.
"Untuk posko utama Basarnas ditempatkan di Kantor Basarnas Palu, dan posko utama BPBD di Kantor Gubernur Sulteng. Rencananya, Pak Presiden akan memimpin apel besar di kantor gubernur," kata Yusuf.
Terkait dengan jumlah personil Basarnas, kata Yusuf, sementara ini yang bertugas menangani bencana di daerah ini berjumlah 100 orang dan masih akan bertambah.
"Sampai besok (Senin, 1/10) masih ada personil Basarnas dari daerah lain dalam perjalanan ke Palu untuk memberikan bantuan kemanusiaan," ujarnya.
Sebelumnya, ia mengatakan Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jend TNI Hadi Thahjanto, Kepala Basarnas Pusat Marsda M Syaugi, serta pejabat pusat lain telah lebih dulu tiba di Palu dan disambut oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola. Kehadiran mereka untuk memastikan seluruh kegiatan penanganan bencana gempa di daerah itu berjalan dengan baik.
Tim gabungan Basarnas Makassar, Sulsel, dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), telah bergerak untuk membantu melaksanakan misi penyelamatan dan pemulihan pascagempa bumi di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulteng.
"Tim Rescue gabungan ini menempuh jalur darat dari Makassar, Mamuju, Donggala dan Palu," kata Kepala Pos Basarnas Mamuju, Fathul di Mamuju, Sabtu.
Untuk jumlah personel gabungan yang diturunkan Basarnas sementara ini sebanyak 50 orang, sementara untuk bantuan personel lainnya masih dalam perjalanan menuju Kota Palu.
Berdasarkan pantauan Antara dalam perjalanan di lokasi gempa dari Kabupaten Donggala menuju Kota Palu terlihat bangunan rumah dan jalan rusak parah karena gempa dan disapu tsunami. Beberapa kendaraan roda empat ikut rusak tertimpa reruntuhan bangunan dan tanah longsor.
Di wilayah Kota Palu tampak warga memadati lapangan dan ruang terbuka untuk beristirahat untuk menghindar dari terjadinya gempa susulan.
Suasana ibu kota Provinsi Sulteng itu sangat sepi dan lumpuh dari aktivitas yang biasanya terlihat riuh. Toko-toko pun tutup untuk menghindari hal yang tidak diiginkan.
Dampak gempa tersebut juga terasa pada sektor perekonomian, terlihat warga antri membeli minyak tanah pada mobil tangki BBM, sementara gas elpiji sangat langka di pasaran. Begitu juga kondisi jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi tidak berfungsi dengan baik.
Sejauh ini kondisi di Kota Palu masih kondusif, kendati masyarakat enggan masuk ke rumahnya dan memilih istrahat atau tidur di luar rumah pada lokasi terbuka seperti di lapangan dan pinggir jalan karena masih trauma dan masih terjadi getaran gempa susulan.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban gempa terjebak di Palu
Baca juga: Citra satelit resolusi tinggi cari titik terparah gempa
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018