Koordinator aktivis Yayasan Hutan Untuk Anak (YHUA) Zbynek di Subulussalam, Aceh, Minggu, mengatakan pihaknya masih melacak lokasi keberadaan satwa tersebut dengan pemasangan beberapa kamera trap di kawasan perkebunan kawasan setempat.
"Dua ekor gajah yang terjebak pada beberapa tahun terakhir di perkebunan kelapa sawit Subulussalam, akan dipindahkan atau translokasi kehabitatnya dengan menggunakan helikopter," ujarnya saat ditemui wartawan.
Selama sepekan ini, kata dia, tim dari YHUA telah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, instansi pemerintah terkait dan sejumlah lembaga peduli lingkungan di daerah untuk mematangkan kegiatan tersebut.
Rencananya akan menggunakan helikopter milik TNI AU dari pangkalan udara Kota Medan, Sumatera Utara. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dan telah berkomitmen untuk kegiatan tersebut, lanjutnya.
"Kami sudah mengontak pihak militer di Medan dan mereka menyatakan kesediaannya, namun masih menunggu surat permintaan resmi dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA," ujar Zbynek.
Dia mengemukakan sudah sepekan terakhir tim YHUA dan CRU Trumon terus berada di lapangan untuk memastikan lokasi keberadaan gajah dan memasang sejumlah kamera trap.
Selain itu, mereka juga telah melakukan pengecekan lokasi realise atau pelepasan gajah, lokasi ideal yang didapatkan tim adalah wilayah Panton karena setelah diperiksa ada jalur jejak lintasan gajah dan tersambung langsung ke hutan lindung.
Baca juga: Riau buru pemasang jerat satwa
Baca juga: Bengkulu siapkan rencana aksi koridor gajah sumatera
Baca juga: BUMN Hadir - Siswa difabel diajak mengenal gajah Sumatera
Pewarta: Anwar
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018