"Rencananya akan dikirim lagi sekitar 1.400 personel untuk membantu mengamankan, merehabilitasi, membersihkan di sana seperti di Lombok," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Ribuan polisi yang berasal dari Polda Sulut, Polda Sulbar, Polda Sulsel, Polda Gorontalo dan Mabes Polri itu juga akan disiagakan menjaga sejumlah pertokoan agar tidak kembali terjadi penjarahan.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan kriminal dan melanggar hukum dengan mengambil paksa barang-barang nonmakanan, seperti barang elektronik dan emas. Setyo memastikan TNI-Polri terus mengirimkan kebutuhan pokok korban seperti makanan, obat-obatan dan perlengkapan lain.
"Kepada masyarakat diimbau kalau memang itu (mengambil untuk) kebutuhan pokok, kami masih menoleransi. Tapi kalau (pengambilan paksa) barang lain (nonsembako), ini sudah kriminal," katanya.
Setyo pun mengimbau kepada relawan dan sejumlah ormas yang hendak mengirimkan bantuan logistik ke Palu, agar berkoordinasi dulu dengan Polri-TNI agar mendapatkan pengawalan.
"Supaya berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk dikawal ke posko sehingga pembagian bantuannya jelas nanti. Karena ada sebagian (bantuan) belum sampai, ada yang mendapatkan lebih," katanya.
Sebelumnya, pasca terjadinya bencana gempa dan tsunami, polisi telah mengirimkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) ke Palu. Satu SSK terdiri dari sekitar 100 orang.
Baca juga: Pemerintah tidak tetapkan gempa-tsunami Palu bencana nasional
Baca juga: DKI Jakarta kirim satgas peduli bencana Palu-Donggala
Baca juga: Kemendikbud lakukan identifikasi sekolah rusak pasca-gempa Palu
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018