Padang (ANTARA News) - Tim medis dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, selama seminggu.Bagi mahasiswa yang ingin tetap kuliah kami siapkan karena saat ini bangunan Universitas Tadulako rusak 70 persen akibat gempa.
"Tim yang kami kirim ini terdiri dari satu dokter bedah torak, dokter bedah ortopedi, dokter anastesi, dua dokter residen bedah dan dua perawat, emergensi operasi pada patah tulang dan kelainan bedah lainnya," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), Wirsma Arif Harahap,di Padang, Senin.
Tim dari Unand tersebut dijadwalkan berada di Palu selama satu minggu dan bergabung dengan tim medis lainnya dan bekerjasama dengan rumah sakit Polri dan rumah sakit tentara.
Selain itu, tim yang diberangkatkan tersebut juga dibekali dengan obat-obatan dan peralatan yang mumpuni, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi ketergantungan dengan hal-hal lainnya dan para korban mendapat penanganan pengobatan yang maksimal.
Ia menyatakan, peralatan medis dan obat-obatan yang dibawa tersebut beratnya lebih kurang 200 Kg.
Ia berharap, pihak maskapai penerbangan dapat memberikan pertimbangan dispensasi untuk bisa mengangkut seluruh barang tersebut sampai di lokasi bencana.
"Untuk sementara tim ini kami persiapkan selama satu minggu, jika nanti masih dibutuhkan, durasinya bisa diperpanjang atau diganti dengan tim medis lainnya. Saat ini ada beberapa ortoped yang siap diberangkatkan," katanya.
Lebih lanjut, Wirsma menyebutkan, dokter spesialis yang dikirim ke lokasi bencana tersebut berdasarkan pengalaman, di mana kebanyakan korban gempa dan tsunami rata-rata mengalami patah tulang dan luka robek.
"Makanya kami kirim dokter bedah dan anastesi agar tidak tergantung dengan dokter setempat, dan memudahkan penanganan korban," katanya.
Bantuan Pendidikan
Selain mengirimkan tenaga medis, FK Unand juga memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa dan mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Tadulako yang ingin melanjutkan pendidikan di FK Unand.
"Kami tadi sudah mengontak Dekan FK Universitas Tadulako, bagi mahasiswa yang ingin tetap kuliah kami siapkan karena saat ini bangunan Universitas Tadulako rusak 70 persen akibat gempa," katanya.*
Baca juga: Kemenkes kirim obat penjernih air untuk keperluan medis
Baca juga: IDI kerahkan tim medis tangani korban tsunami Palu
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018