Dalam siaran persnya, Rabu, PMI menyatakan tim telah mengevakuasi 14 jenazah dari Perumnas Petobo di Palu Selatan, yang sebagian tergenang lumpur. Di sana, tim PMI sempat mengalami kesulitan mengevakuasi jenazah korban gempa dari area berlumpur dan mencari jalur aman mencapai lokasi jenazah yang agak berjauhan satu sama lain.
Menurut informasi dari warga setempat, kemungkinan masih banyak jenazah tertimbun longsor belum ditemukan. Tim evakuasi membutuhkan bantuan alat berat seperti ekskavator untuk menggali kubangan lumpur dan mengangkat jenazah korban dari sana.
Upaya pencarian dan evakuasi korban dari Perumnas Petobo sangat sulit karena guncangan gempa yang disertai luapan lumpur menyeret rumah warga hingga beberapa ratus meter dari lokasi awal menurut petugas PMI.
Tim menemukan jenazah korban rata-rata pada jarak lebih dari 100 meter dari tempat tinggalnya. Bahkan ada yang berada hampir satu kilometer dari tempat terakhir korban dinyatakan hilang.
Bersama Personel Basarnas dan masyarakat setempat, PMI berhasil menemukan dan mengevakuasi 14 jenazah dari Petobo. Kondisi jenazah yang ditemukan umumnya sudah membusuk karena diperkirakan sudah meninggal dunia empat hari sejak gempa bumi magnitudo 7,4 yang melanda Palu dan Donggala serta Kabupaten Sigi.
Selain itu, tim mengevakuasi tujuh jenazah di Pantai Barat Donggala. Mereka melakukan pencarian dan evakuasi berdasarkan informasi warga, yang mencium bau busuk di sekitar reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa. Tim PMI menggunakan Hagglund untuk memasuki lokasi pencarian karena areanya sangat sulit dimasuki kendaraan.
Berdasarkan laporan warga ke posko PMI Propinsi Sulawesi Tengah, Tim PMI akan kembali menyisir lokasi tempat banyak warga diperkirakan tertimbun runtuhan bangunan dan longsoran tanah di Palu Selatan dan Kabupaten Sigi pada Rabu.
Baca juga: BNPB: korban gempa-tsunami Sulteng 1.374 meninggal
Baca juga: PMI memfokuskan evakuasi korban gempa dan tsunami Donggala-Palu
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018