Bantuan internasional pertama yang tiba di Palu tersebut, berasal dari Singapura dan mendarat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Rabu, sekitar pukul 14:30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules.
"Bantuan internasional sudah jauh-jauh hari dikirim saya rasa, tapi ini adalah bantuan internasional pertama yang tiba langsung di Palu," kata sumber dari TNI AU di Bandara Mutiara Sis Aljufri.
Dari pantauan wartawan Antara Ricky Prayoga di lokasi, bantuan dari Singapura ini meliputi tenda, selimut, lampu tempel, makanan dan alat medis. Sementara tenda, selimut dan lampu tempel diturunkan dari pesawat, makanan dan alat medis bantuan tersebut tetap berada di pesawat.
"Karena barang-barang tersebut memiliki pita merah sebagai tanda dari bea cukai agar barang itu tidak keluar bandara," kata sumber tersebut. Sementara pihak militer Angkatan Udara Singapura menyatakan bantuan tersebut datangnya dari pemerintah Singapura, dengan berat bawaan sekitar 10 ton.
Sebelumnya, pada Jumat (28/9), terjadi gempa besar yang mengguncang wilayah Palu dengan kekuatan 7,4 magnitudo yang disusul dengan terjangan gelombang tsunami di sepanjang garis Pantai Donggala hingga Kota Palu dan menyebabkan ribuan orang menjadi korban.
Sementara, korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 1.407 Orang. Selain itu, sebanyak 2.549 orang luka berat, mereka saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Informasi tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu pukul 13:00 WIB.
Baca juga: Apple dan Google bantu korban gempa Sulteng
Baca juga: Tim Cook: Apple ingin donasi untuk Sulawesi Tengah
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018