"Saya kira bisa ratusan itu kalau semuanya, termasuk yang menangani pengungsi-pengungsi yang ke luar seperti ke Makassar," kata Ainun di Jakarta, Kamis, usai acara penandatangan kerja sama antara Kemristekdikti dan Kementerian Dalam Negeri mengenai pemanfaatan data kependudukan untuk peningkatan layanan publik dan pengembangan pendidikan Indonesia.
Ainun menuturkan banyak tim medis dari universitas-universitas dalam negeri yang diterjunkan ke lapangan untuk membantu korban gempa dan atau tsunami di Palu dan Donggala serta daerah sekitarnya.
Universitas Gadjah Mada telah mengirimkan 22 petugas medis. "Mereka juga membawa alat-alat termasuk solar cell untuk mendukung kebutuhan energi di sana," ujar Ainun.
Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan perguruan tinggi lain juga sudah mengirimkan tim medis ke daerah terdampak bencana.
"Jadi semua potensi kita, semua kapasitas yang ada, kita kerahkan untuk membantu recovery (pemulihan) di Palu dan Donggala," tuturnya.
Baca juga: Tim medis Unand seminggu di Palu
Baca juga: IDI kerahkan tim medis tangani korban tsunami Palu
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018