Jakarta (ANTARA News) - Badan PBB yang menangani masalah anak, Unicef akan ikut membantu pemulihan psikologis anak-anak korban gempa bumi dan tsunami serta likuifaksi di Sulawesi Tengah.Kita juga didukung Unicef, termasuk juga akan mengirimkan psikolog tambahan untuk pemulihan trauma
"Kita juga didukung Unicef, termasuk juga akan mengirimkan psikolog tambahan untuk pemulihan trauma," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto di Jakarta, Jumat.
Edi mengatakan, layanan dukungan psikososial bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah berjalan meski masih dalam masa tanggap darurat.
Sebanyak 27 psikolog dan didukung tenaga pendamping, Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) sudah memberikan layanan psikososial di titik-titik pengungsian.
Karena jumlah pengungsi cukup besar maka layanan diberikan per kelompok dengan sistem terapi bermain. Kemensos juga sudah mendirikan Pondok Anak Ceria sebagai pusat pemulihan trauma.
Sebelumnya Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemensos sudah mendistribusikan bantuan permakanan dan logisitkk lainnya ke daerag terdampak.
Selain pendistribusian logisitik dan permakanan pada masa tanggap darurat, Kemensos juga sudah mulai melakukan penanganan trauma healing.
"Trauma healing penting sekali supaya target pemerintah percepatan ekonomi itu bisa tercapai. Jadi kita tidak menunggu tahap rehab rekon untuk penanganan trauma karena menggerakkan ekonomi perlu kesiapan mental," tambah Agus.
Data Posko penanggulangan Bencana Sunami Sulawesi Tengah pada Jumat 5 Oktober 2018 pukul 09.22 WIB korban meninggal dunia 1.558 orang.
Korban luka-luka sebanyak 2.549 orang, hilang 113 orang, tertimbun 152 orang serta jumlah rumah yang rusak 65.733 unit dan pengungsi sebanyak 70.821 orang.
Baca juga: PMI bantu cari keluarga yang terpisah akibat gempa-tsunami
Baca juga: Universitas-universitas kirim tim medis ke Palu-Donggala
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018