Jakarta (ANTARA News) – Kebiasaan minum alkohol kini benar-benar dikecam, karena dua studi terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan minum dalam jumlah sedang pun dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan Rabu di jurnal Alcoholism: Clinical & Experimental Research, menemukan bahwa minum “ringan” sebanyak empat kali atau lebih per minggu dapat meningkatkan risiko kematian dini, meskipun kadar minum itu sesuai dengan pedoman federal, seperti dilansir Time, yang dikutip Jumat.
Istilah “ringan” ini merujuk pada definisi para peneliti, yakni minum alkohol atau dua kali. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan agensi federal lainnya merekomendasikan minum moderat— minuman tidak lebih dari satu kali per hari untuk perempuan atau dua untuk lelaki—bagi yang meminumnya. Para peminum yang menenggak alkohol empat kali atau lebih memiliki risiko meninggal sekitar 20 persen lebih tinggi selama periode penelitian dibandingkan dengan mereka yang minum alkohol tiga kali atau kurang per minggu, demikin temuan penelitian.
“Pengurangan sepertinya tidak memperbolehkan kita minum lebih dari tiga kali seminggu. Frekuensi minum itu memang penting, sama halnya dengan minum obat. Jika Anda minum obat seminggu sekali, itu memengaruhi Anda secara berbeda dibandingkan jika Anda minum obat setiap hari,” kata rekan penulis Dr. Sarah Hartz, lektor psikiatri di Washington University School of Medicine di St. Louis.
Baca juga: Ben Affleck masuk rehabilitasi alkohol lagi
Senada dengan tinjauan alkohol yang dipublikasikan di The Lancet pada Agustus, karya tulis ilmiah Hartz menyebutkan tidak ada tingkat minum yang benar-benar aman sebab terdapat risiko masalah kesehatan, mulai dari tabrakan kendaraan hingga kanker.
Untuk penelitian ini, Hartz dan rekan-rekannya mengambil data dari National Health Interview Survey (NHIS), serta catatan medis dari pasien Veterans Health Administration (VHA).
Dalam kelompok NHIS, minum satu atau dua gelas sekitar tiga kali per minggu dikaitkan dengan risiko kematian terendah secara keseluruhan - bahkan dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari itu. Namun di luar itu, setiap pertambahan gelas dihubungkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi, temuan para peneliti. Tren serupa diamati pada kelompok VHA.
Risiko individu yang terkait dengan minum alkohol ini bervariasi. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan beberapa manfaat kesehatan jantung yang terkait dengan minum ringan, tetapi risiko kanker yang lebih tinggi terkait dengan hampir semua jumlah konsumsi alkohol - keduanya konsisten dengan penelitian sebelumnya tentang minum. Berdasarkan analisis biaya-manfaat, seorang dokter kemungkinan akan memiliki rekomendasi yang berbeda untuk pasien dengan riwayat keluarga penyakit jantung versus kanker.
Baca juga: Beri banyak minum pada orang keracunan alkohol
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018