Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Kamis pukul 21.00 WITA mencapai 1.571 orang.Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.551 orang setelah diidentifikasi
"Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.551 orang setelah diidentifikasi," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Sutopo mengatakan korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Kota Palu, yaitu mencapai 1.352 orang.
Selain di Palu, korban meninggal dunia juga ditemukan di Kabupaten Donggala 144 orang, Kabupaten Parigi Moutong 12 orang dan Kabupaten Sigi 62 orang dan Pasang Kayu, Sulawesi Barat satu orang.
"Jumlah korban meninggal dunia yang tim pencarian dan pertolongan temukan kemarin 103 orang. Data masih bisa berubah dan bergerak karena pencarian masih terus dilakukan," jelasnya.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.
Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah tuntaskan penanganan Sulawesi Tengah dalam dua tahun
Baca juga: Bandara Palu mulai dibenahi, layanan penerbangan membaik
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018