Presiden ajak bumikan Al Quran

7 Oktober 2018 23:09 WIB
Presiden ajak bumikan Al Quran
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kedua kanan) Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) memukul beduk pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/10/2018). MTQ Nasional yang diikuti 1.550 kafilah dari 34 provinsi tersebut mengangkat tema "MTQ Mewujudkan Revolusi Mental Menuju Insan Yang Qurani". ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc.

Islam adalah agama `rahamatan lil`alamin`, berkah alam semesta, berkah umat bangsa

Medan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam membumikan Al Quran, salah satunya melalui ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII tahun 2018 di Sumatera Utara.

"Agar MTQ ini menjadi suntikan energi untuk membumikan Al Quran dalam dunia nyata sehari-hari bagi Muslim," kata Jokowi dalam pembukaan MTQ Nasional di area Gedung Astaka, Medan, Minggu malam.

Dengan kata lain, Presiden ingin mengajak setiap pihak jangan hanya menjadikan gelaran MTQ sebagai ajang rutin dua tahunan yang hanya sekadar untuk mencari pihak menang dan kalah.

Baca juga: Menag minta MTQ Nasional bisa tingkatkan kerukunan umat beragama

MTQ harus bisa memicu Al Quran menjadi sebab terwujudnya persaudaraan Islam yang berwawasan kebangsaan. "Hati kita seharusnya menjadi damai dengan membaca Al Quran. Kedamaian dan ketenteraman harus harus kita rawat," kata dia.

Melalui MTQ, kepala negara juga mengajak masyarakat terutama umat Islam untuk dapat merenungkan makna Al Quran dan menjalankan petunjuk di dalamnya agar tercipta akhlak yang baik.

Apabila Al Quran diamalkan dengan baik, kata dia, maka kehadiran kitab suci umat Islam itu dapat menjadi sumber kemaslahatan bagi umat dan bangsa Indonesia.

Baca juga: Menag lantik dewan hakim MTQ Nasional XXVII

Jokowi mengatakan melalui pembumian nilai-nilai Al Quran juga supaya bisa menekan terjadinya perpecahan di tengah masyarakat, penyebaran informasi palsu atau hoaks, fitnah, caci-mencaci, gesekan sebangsa setanah air dan hal negatif lainnya.

Umat Islam sebagai unsur terbesar bangsa, ujar dia, agar juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan yang menjadi modal kemajuan bangsa dan sumber energi Indonesia menuju negara yang sejahtera dan dalam ampunan Tuhan.

"Jangan karena urusan kecil beda pilihan politik, karena ego kita menjadi terpecah. Islam adalah agama `rahamatan lil`alamin`, berkah alam semesta, berkah umat bangsa," tambahnya.

Baca juga: Warga Medan sambut gembira pawai ta'aruf MTQN

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018