Palu (ANTARA News) - Fatmawati Tajudin,seorang pelaku industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan cokelat, sedang mempersiapkan puluhan kue brownies yang rencananya dibawa ke pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ketika gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang Palu.Mereka percaya ekonomi pascabencana justru akan lebih cepat tumbuh
Beberapa menit setelah gempa yang memorak-porandakan kue-kuenya, datang gelombang tsunami menyapu rumah Fatma yang memang terletak di dekat laut, berikut kue-kue siap saji, serta bahan baku, dan beberapa peralatan produksi.
Tak hanya itu, Fatma dan keluarganya bahkan sempat terbawa arus tsunami hingga akhirnya mampu menyelamatkan diri.
Berbagai upaya untuk membawa produk IKM miliknya dengan merek "Brownies Bu Emma" ke ajang TEI hanya tinggal kenangan.
"Saya sudah tak punya apa-apa lagi. Jika anda sekarang ke lokasi tempat rumah saya terkena tsunami, pasti masih ada sisa-sisa kue yang sempat saya persiapkan. Ada 60 dus brownies yang siap dibawa ke TEI," ujar Fatma yang saat itu mengikuti dialog dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Rumah Cokelat Palu.
Fatma saat itu mengungkapkan kondisinya kepada Menperin seraya menyampaikan agar pemerintah dapat membantu memulihkan usahanya.
Selain Fatma, sentra produksi dan pemasaran olahan cokelat bernama Rumah Cokelat juga tengah berduka, karena kepala pengelolanya yang juga Kepala Unit Pelaksana Tugas Pengembangan Produk Industri Pangan dan Kerajinan Disperindag Sulawesi Tengah Eviana Marwati menjadi salah satu korban dalam bencana tersebut. Evi dinilai sebagai pimpinan yang cekatan dan sangat peduli dengan IKM. Ia juga memiliki kemauan yang tinggi untuk memajukan Rumah Cokelat.
Kendati tak mengalami rusak berat, Rumah Cokelat terlihat membutuhkan renovasi dan restrukturisasi peralatan produksi karena kondisinya berserakan.
KEK Palu
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bangun Palu Sulawesi Tengah Mulhanan Tombolotutu sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu melaporkan bahwa kawasan tidak terlalu terdampak.
"Dampaknya tidak terlalu besar, hanya ada berapa gedung yang perlu diperbaiki, salah satunya gedung administrator. Dan pelabuhan masih baik, hanya crane-nya yang perlu diperbaiki," ungkap dia.
Di tengah duka mendalam, ia mengungkapkan bahwa investor asal Jepang PT Hashimoto Gemilang Indonesia berkomitmen untuk tetap menanamkan modal di kawasan tersebut pascagempa bumi dan tsunami. "Kami sudah sampaikan telah terjadi bencana di Palu. Tapi mereka tidak peduli, mereka tetap akan berinvestasi dan membangun industri di sini," ujar Mulhanan kepada Menperin Airlangga Hartarto.
Ia memaparkan investor asal Jepang tersebut akan membangun industri chips yang akan digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik yang berasal dari cangkan sawit.
"Mereka akan ekspor produknya ke Jepang. Nilai investasinya belum tahu, mereka juga menggandeng Astra," ungkapnya.
Ia menjelaskan investor tersebut bersedia tetap berinvestasi karena mereka percaya bahwa bencana tersebut merupakan siklus 50 tahunan, dan apabila bangunan di sekitar KEK Palu dibangun kembali dengan konstruksi lebih baik, maka dapat tahan gempa hingga 7 Skala Richter.
"Mereka percaya ekonomi pascabencana justru akan lebih cepat tumbuh," tukas Mulhanan.
Tinjau
Pada hari kedelapan pascagempa bumi dan tsunami, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono beserta rombongan meninjau beberapa lokasi yang terdampak gempa, termasuk Rumah Cokelat.
Kementerian Perindustrian menyalurkan sejumlah bantuan untuk para warga terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Bantuan logistik tersebut didistibusikan ke beberapa daerah yang terkena dampak signifikan, seperti Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kota Palu.
"Sebelumnya, kami mengucapkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Mari kita berdoa untuk para korban yang meninggal dunia, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Yang mengalami luka-luka bisa cepat sembuh dan kembali sehat seperti sedia kala," kata Airlangga.
Menperin Airlangga menyampaikan, sesuai amanat Presiden Joko Widodo, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penanganan musibah ini bisa cepat selesai dan tepat sasaran.
"Oleh karena itu, kami segera berupaya untuk memulihkan kehidupan masyarakat. Semoga bantuan yang kami salurkan ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana," paparnya.
Kemenperin memberangkatkan sembilan truk yang membawa 6.225 paket logistik dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perjalanan darat ditempuh selama 30 jam untuk sampai Palu.
Bantuan itu merupakan hasil dana sumbangan yang terkumpul sebanyak Rp1,5 miliar, berasal dari Kemenperin dan para pelaku industri, yang telah dibelanjakan sesuai kebutuhan para korban. Barang-barang itu, di antaranya air minum kemasan, pakaian, mi instan, susu formula, makanan ringan, sereal, kopi, makanan bayi, popok, alat keperluan mandi, terpal, tenda, sarung, pembalut, beras, minyak, telur, genset, dan mini solar kit.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tercatat hingga Minggu (7/10), jumlah korban yang meninggal dunia 1.763 orang, terdiri atas ?1.519 orang di Palu, 159 orang di Donggala, 69 orang di Sigi, 15 orang di Parigi Moutong, dan satu orang di Pasangkayu. Sebanyak 1.755 jenazah sudah dimakamkan.
BNPB juga mencatat 2.632 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit di Kota Palu dan di luar Palu, sedangkan korban hilang mencapai 265 orang.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban pascagempa dan tsunami di Sulteng masih terus dilakukan, sedangkan jumlah pengungsi mencapai 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik, seperti di Lapangan Vatulemo, Bundaran Biromaro, dan Mako Sabhara Poboya.
BNPB memperkirakan nilai kerugian dan kerusakan akibat gempa dan tsunami di Sulteng lebih dari Rp10 triliun.
Memulihkan
Menteri Airlangga menyampaikan pihaknya terus berupaya untuk memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat pascagempa dan tsunami di Sulteng serta wilayah sekitarnya.
Misalnya, bagi para pelaku IKM yang terkena dampak bencana, akan mendapat bantuan peralatan supaya mereka bisa kembali berproduksi.
"Untuk itu, diharapkan kita semua bisa sama-sama saling bergotong-royong agar IKM ini bisa kembali berusaha sehingga kegiatan ekonomi masyarakat berangsur-angsur pulih," ujarnya.
Kemenperin juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menghapuskan hutang kredit bagi pelaku IKM yang terkena dampak bencana agar dapat mengurangi beban mereka.
Saat ini, Kemenperin masih mendata jumlah IKM yang menjadi korban tersebut.
"Kami terus berupaya merehabilitasi dan menerima masukan-masukan, karena masih satu minggu. Pemerintah merespons cepat dan komit untuk segera memulihkan aktivitas ekonomi dan industri," terangnya.
Untuk memfasilitasi rekonstruksi di KEK Palu, Kemenperin akan memasukkan ke dalam anggaran tahun depan.
"Karena ada beberapa yang harus diperbaiki," ungkapnya.
Namun demikian, menurut Airlangga, investor yang akan masuk KEK Palu masih berjalan normal sehingga hal itu patut diapresiasi.
"Kami mengapresiasi para investor yang ingin terus merealisasikan investasi di KEK Palu," imbuhnya.
Bahkan, kegiatan sejumlah industri di kawasan Morowali masih terus berjalan pascagempa dan tsunami.
Pasalnya, lokasi salah satu pusat industri smelter di Sulawesi Tengah tersebut berada cukup jauh dari daerah bencana sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan.
"Kegiatan pasti terdampak, tetapi tidak terlalu signifikan. Kegiatan industri di Morowali masih tetap berjalan," tuturnya.
Airlangga menegaskan bahwa bagi pemerintah, saat ini yang terpenting terus melaksanakan proses evakuasi dan memulihkan trauma para korban bencana.
Dalam peninjauan langsung ke beberapa titik lokasi bencana itu, turut serta antara lain Ketua Banggar DPR RI Aziz Syamsuddin dan Wakil Ketua Komisi VI Dito Ganinduto.
"Dengan demikian, para anggota parlemen melihat secara langsung kondisinya, sehingga tentunya akan sejalan dengan upaya pemerintah," tuturnya.
Dengan berbagai daya dan upaya itu, diharapkan IKM Palu maupun industri besar di dalamnya mampu menggeliat kembali.
Baca juga: Ayo anak-anak Palu kembali ke sekolah
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018