Facebook, sebagai salah satu jejaring sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia, berkomitmen untuk berpatisipasi dalam memerangi penyebaran berita palsu.
"Kami ingin memastikan bahwa orang-orang memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang terpercaya dan akurat di Facebook," ujar Facebook Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
"Karena itu, kami sangat serius dalam menangani penyebaran berita palsu dan telah menempatkan upaya melawan misinformasi sebagai salah satu prioritas utama kami," sambung Facebook.
Dalam upaya mengurangi penyebaran berita palsu, Facebook menggunakan teknologi dan tim peninjauan konten, dan melakukan berbagai rangkaian program edukasi seputar literasi berita.
Berikut ini beberapa tips dari Facebook yang dapat Anda praktikkan untuk mengidentifikasi berita palsu yang beredar di media sosial.
1. Bersikaplah skeptis terhadap judul
Cerita berita palsu seringkali memiliki judul bombastis dengan huruf kapital dengan tanda seru.
Jika judulnya kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, maka kemungkinannya memang begitu.
2. Perhatikan baik-baik URL-nya
URL palsu atau yang dibuat mirip aslinya bisa jadi tanda peringatan adanya berita palsu. Banyak situs berita palsu berpura-pura sebagai sumber berita autentik dengan sedikit mengubah alamat URL.
Anda dapat membuka situs tersebut dan membandingkan alamat URL-nya dengan sumber terpercaya.
3. Selidiki sumbernya
Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang Anda percaya memiliki reputasi keakuratan yang baik.
Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian "Tentang" di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.
4. Perhatikan format yang tidak biasa
Banyak situs berita palsu yang salah eja atau punya tata letak yang canggung. Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda ini.
5. Cek fotonya
Kabar berita palsu sering berisi gambar atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang asli, tetapi konteksnya berbeda. Anda dapat menelusuri foto atau gambar tersebut untuk mencari tahu asalnya.
6. Periksa tanggalnya
Kabar berita palsu mungkin berisi linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.
7. Periksa buktinya
Periksalah sumber informasi penulis untuk menginformasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.
8. Lihat laporan lainnya
Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan berita yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa berita tersebut palsu.
Jika berita tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan berita tersebut benar.
9. Apakah berita tersebut hanya lelucon?
Terkadang kabar berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran.
Cek apakah sumbernya memang biasa menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan nadanya menunjukkan bahwa berita tersebut hanya sekedar lelucon.
10. Beberapa berita dipalsukan dengan sengaja
Pikirkan secara kritis berita yang Anda baca, dan hanya bagikan berita yang Anda ketahui dapat dipercaya.
Baca juga: Polisi cyber tangkap wanita penyebar hoaks gempa besar di Pekanbaru
Baca juga: Polisi ringkus peretas akun Facebook ajudan Presiden
Baca juga: Menkominfo apresiasi bantuan Facebook, Apple dan Google
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018