Nusa Dua (ANTARA News) - Di Paviliun Indonesia yang meramaikan ajang Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, PT Semen Indonesia Logistik bekerja sama dengan PT Pelindo II menampilkan kontainer mini, Minicont, yang mampu memangkas biaya logistik hingga 30 persen,"...kalau kontainer besar ukuran 20 atau 40 kaki hanya bisa diangkut pakai kendaraan besar, itu tak bisa masuk ke tujuan akhir misalnya ke kampung-kampung..."
"Saat ini, istilahnya kalau kirim baranng ke Hong Kong jauh lebih murah biayanya ketimbang ke Papua, salah satu penyebabnya adalah biaya loading dan unloading kontainer yang mahal dan belum lagi biaya transportasi dari pelabuhan ke tempat tujuan serta risiko barang rusak," kata Presiden Direktur PT Semen Indonesia Logistik Arham S Torik di Paviliun Indonesia, Nusa Dua, Bali, Selasa.
Oleh sebab itu, PT Semen Indonesia Logistik (Silog) bekerja sama dengan PT Pelindo III (Persero) melalui anak perusahaan, yakni PT Pelindo Marine Service (PMS) memproduksi kontainer mini, Minicont.
Arham menjelaskan keistimewaan Minicont adalah kepraktisan dan ukurannya yang mini.
Peti kemas berukuran sepertiga dari kontainer 20 kaki itu bisa dilipat dan juga dibongkar langsung saat mencapai pusat distribusi sehingga bisa langsung diangkut menggunakan truk.
"Itu bisa memangkas biaya logistik sampai 30 persen, kalau kontainer besar ukuran 20 atau 40 kaki hanya bisa diangkut pakai kendaraan besar, itu tak bisa masuk ke tujuan akhir misalnya ke kampung-kampung dan biaya loading unloading-nya besar karena harus pakai crane segala macam, makanya Minicont ini adalah solusi untuk logistik yang bisa mengantarkan produk dari pabrikan ke end user, ini juga bisa meminimalisir dwelling time," katanya.
Arham menjelaskan produk serupa Minicont memang banyak di pasaran tapi yang membuat Minicont berbeda adalah peti kemas mini ini bisa dilipat.
"Jadi salah satu alasan kenapa biaya logistik itu mahal adalah karena kapal-kapal itu kalau kirim barang cuma one way, setelah balik muatannya kosong, kalau pakai Minicont ini bisa dilipat, satu kontainer 20 kaki bisa diisi sampai sembilan Minicont yang dilipat," katanya.
Saat ini, Minicont baru masuk dalam tahap purwarupa (prototype). "Jika sudah diproduksi masal, kita bisa ambil material alumunium dari Krakatau Steel, dan ini yang namanya benar-benar sinergi BUMB," kata Arham.
Purwarupa Minicont memiliki dua tipe berat yakni 650 kilo gram dan 440 kilo gram, Arham mengatakan saat diproduksi masal maka akan ada satu jenis lagi dengan berat 300 kilo gram.
"Kalau sudah diproduksi massal harganya bisa sampai Rp20 juta," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan perseroan akan memproduksi 1.000 Minicont pada tahap pertama dengan nilai investasi Rp20 miliar.
Dengan mengikuti pameran di Paviliun Indonesia Arham berharap bisa menarik pembeli dari mancanegara.
Baca juga: Semen Indonesia siapkan pembeli secara daring
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018