Ketua Posko ACT Kecamatan Palu Barat Abdul Samad Said, sebagaimana dilaporkan Kontributor Kantor Berita Antara Muh Arsyandi, di Palu, Selasa, misalnya menginformasikan bahwa para pengungsi membutuhkan susu dan popok bayi untuk anak-anak mereka yang ikut mengungsi.
Informasi dari Abdul Samad itu sama dengan yang diperoleh dari Media Center Kantor Berita Antara yang hari ini kedatangan sejumlah pengungsi untuk menanyakan di mana bisa mendapatkan bantuan susu dan popok bayi karena di toko kebutuhan sehari-hari yang sudah buka ternyata tidak menjual dan tidak memiliki stok yang cukup.
Untuk itu, kata Samad, para relawan ACT yang disebar ke lokasi-lokasi pengungsian sedang mendata jumlah balita untuk mengetahui jumlah kebutuhan susu dan popok bayi.
Pengungsi di Kecamatan Palu Barat dan di Kecamatan Tatanga, misalnya, sangat membutuhkan bantuan logistik berupa susu dan popok bayi karena persediaan mereka menipis.
"Kami mengupayakan susu dan popok bayi sebelum persediaan di pengungsian habis," ujar Abdul Samad.
Sementara itu Ketua Posko ACT untuk korban bencana Sulteng Kusmayadi mengatakan saat ini persediaan logistik untuk korban bencana masih cukup.
Logistik yang tersedia saat ini di antaranya beras, gula pasir, tepung terigu, susu kemasan, minyak goreng dan ikan kering.
"Beberapa hari ke depan akan ada lagi bantuan logistik dari Aceh, DKI Jakarta, dan NTB," kata Kusmayadi.
ACT juga mengajak berbagai pihak yang mampu, termasuk dari berbagai kalangan perusahaan tambang di Sulteng, memberikan bantuan bagi para korban gempa.
Kusmayadi menyebut hingga saat ini perusahaan tambang di Sulteng, Indonesia Morowali Industrial Park, telah mengirimkan bantuannya melalui ACT untuk para korban gempa.
Bantuan tersebut berupa 700 paket sembako yang berisi beras, gula, susu, tepung terigu, dan minyak goreng serta air minum kemasan.
Baca juga: Koban gempa kesulitan peroleh susu formula
Baca juga: Dapur keliling sasar pengungsi anak di Palu
Pewarta: Muh Arsyandi dan Budi Setiawanto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018