"Kalau ada dugaan kasus seperti ini, Grab punya prosedur standard. Kalau pelanggaran oleh pengemudi, kami lakukan suspensi segera," kata Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu.
Ridzki menjelaskan mereka memiliki prosedur untuk memanggil masing-masing pihak yang bermasalah, yaitu pengemudi dan penumpang, untuk melakukan klarifikasi secara terpisah.
Grab, kata Ridzki, akan menghubungi lewat telepon sebelum melakukan pertemuan dengan masing-masing pihak.
"Masing-masing dihargai privasi-nya," kata Ridzki.
Grab, kata Ridzki, akan memberikan bantuan jika dibutuhkan, misalnya berupa asistensi hukum.
"Bagi kami, keamanan nomor satu," kata Grab.
Dikutip dari akun Twitter resmi Grab Indonesia @GrabID, mereka sudah memberikan sanksi kepada mitra pengemudi sesuai dengan Kode Etik Mitra Pengemudi Grab.
Dalam akun tersebut, Grab menyatakan pengemudi tersebut bersedia bertemu dengan penumpang untuk memberi penjelasan langsung, namun, penumpang yang bersangkutan masih menolak untuk bertemu.
"Kami sangat berterima kasih kepada penumpang yang sudah melaporkan insiden tersebut dan memungkinkan kami untuk menindaklanjuti laporan tersebut," kata @GrabID.
Sebelumnya, akun Twitter Grab Indonesia membuat utasan untuk menanggapi laporan seorang warganet yang menceritakan pengalaman seorang temannya, yang dicium oleh pengemudi Grab saat menggunakan layanan GrabCar.
Baca juga: Grab luncurkan tombol SOS di aplikasinya
Baca juga: Penumpang transportasi online nyaris diperkosa
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018