Langkat, Sumut (ANTARA News) - Banjir yang melanda pemukiman warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, meluas dan daerah yang selama ini tidak terdampak banjir akhirnya menerima banjir kiriman, akibat meluapnya berbagai sungai yang ada.Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Bengkel dengan ketinggian air 50-100 centimeter.
Kepala Wilayah Kecamatan Secanggang Sopian Tarigan, di Secanggang, Rabu, menyebutkan pada mulanya daerahnya tidak terdampak banjir parah, namun sekarang ini ada beberapa desa akhirnya terendam banjir.
"Ada 402 kepala keluarga yang sekarang ini terendam banjir diakibatkan meluapnya sungai Kapal Keruk yaitu Desa Karang Anyar 50 kepala keluarga, Desa Kepala Sungai 130 kepala keluarga, Desa Perkotaan 70 kepala keluarga dan Desa Karang Gading 152 kepala keluarga," katanya.
Kepala Desa Ara Condong Kecamatan Stabat, Hasan Basri, mengatakan berdasarkan data yang ada sekarang ini terdapat 190 kepala keluarga yang terendam air.
Selain itu, sekitar 200 hektar lahan pertanian milik masyarakat rusak akibat terendam air. "Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Bengkel dengan ketinggian air 50-100 centimeter," katanya.
Banjir yang melanda Desa Ara Condong Kecamatan Stabat ini terjadi pada Rabu dini hari (10/10) sekitar pukul 01.00 WIB. Untuk meringankan beban warga, pihaknya sudah mendirikan posko siaga banjir di kantor desa, dengan melibatkan Bidan Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Pendirian posko di kantor desa untuk mengantisipasi warga yang sakit, dan Puskesmas Karang Rejo juga telah memberikan bantuan berupa obat-obatan.*
Baca juga: Banjir Langkat rendam 1.254 rumah
Baca juga: 311 rumah di Langkat terendam banjir
Pewarta: H.Imam Fauzi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018