Pekanbaru (ANTARA News) - Pasangan suami isteri di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang menjadi korban serangan satwa liar beruang hingga hari ini masih dirawat di RSUD setempat menyusul luka yang cukup parah mereka alami.Masih dirawat, tapi sudah ditangani dokter. Lumayan cukup parah luka yang diderita korban, terutama bagian wajah dan paha.
"Masih dirawat, tapi sudah ditangani dokter. Lumayan cukup parah luka yang diderita korban, terutama bagian wajah dan paha," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Mulyo menjelaskan korban bernama Abu Hanafiah (56) dan istrinya Lastri (42) tersebut diserang beruang pada saat sedang bekerja mengambil getah di perkebunan karet di Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kuantan Singingi, Rabu lalu (10/10).
Setelah kejadian, BBKSDA Riau segera menurunkan tim untuk mengidentifikasi lokasi kejadian, termasuk melacak keberadaan satwa berbulu hitam tebal tersebut. "Sudah kita turunkan tim. Kita sedang observasi dulu," tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan keterangan masyarakat setempat mereka kerap dihantui dengan kemunculan beruang. Mulyo mengatakan wilayah itu memang berbatasan langsung dengan hutan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo, yang merupakan salah satu areal habitat beruang.
Untuk itu, dia menjelaskan timnya bersama dengan warga dan aparat telah berkoordinasi guna menanggulangi insiden tersebut.
Di tempat terpisah, Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Fibri Karpiananto menjelaskan kondisi korban cukup mengenaskan atas insiden serangan itu. Abu mengalami luka sobek akibat cakaran beruang pada bagian wajah dan mata. Sementara istrinya mengalami luka sobek pada bagian paha sebelah kanan.
"Korban diserang saat sedang menderes karet. Tiba-tiba datang beruang yang langsung menyerang keduanya," ujarnya.
Beruntung pada saat kejadian, beberapa warga lainnya yang mendengar teriakan minta tolong korban langsung memberikan bantuan. Korban yang mengalami luka hebat langsung dibantu warga dibawa ke rumah sakit setelah beruang berhasil diusir.
Insiden serangan beruang kepada warga terutama yang bekerja pada sektor perkebunan bukan kali ini terjadi di Riau. Sebelumnya, insiden yang sama sempat terjadi di Kabupaten Kampar dengan beberapa warga menderita luka-luka akibat serangan hewan buas itu.
Kemunculan beruang serta satwa liar lainnya yang kerap terjadi di Riau tidak lepas dari buruknya pengelolaan habitat hewan tersebut. Selain beruang, kata Bonita, Harimau betina dewasa yang keluar dari sarang menghabisi nyawa dua korban di Kabupaten Indragiri Hilir beberapa waktu lalu.*
Baca juga: Riau tawarkan adopsi tiga bayi beruang madu
Baca juga: BBKSDA Riau rawat 3 bayi beruang madu telantar
Pewarta: Bayu Agustari Adha dan Anggi Romadhoni
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018