"Kami mohon informasi agar menjadi masukan yang baik sehingga mampu diterapkan di Semarang," kata Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Risma menjelaskan bahwa Surabaya tidak memiliki peraturan daerah khusus mengenai warga lansia, namun menjalankan program seperti pemberian makanan gratis sebulan empat kali dan pemeriksaan gratis sebulan sekali kepada 59.167 warga lansia miskin dan tidak mampu. Dalam program pemeriksaan kesehatan, dokter pemerintah datang ke tempat tinggal masing-masing warga lansia.
"Selain itu ada pelatihan senam lansia di kampung dan kita sediakan juga pelatih senam. Lalu ada Griya Wredha untuk menampung 123 lansia serta taman lansia. Semua kita fasilitasi," kata Risma.
Ia mengatakan pemerintah kota juga menanggung iuran warga lansia kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program BPJS Kesehatan.
Wali Kota menjelaskan pula bahwa pemerintah kota melibatkan masyarakat dalam pengelolaan bantuan makanan untuk warga lansia.
"Intinya, jangan sampai ada lansia terlantar di Surabaya," katanya.
Pemerintah kota berharap program-program peningkatan kesejahteraan warga lansia bisa meningkatkan angka harapan hidup warganya. "Kalau dulu 71 sudah meninggal kini usia 73. Semoga bisa kita pertahankan," katanya.
Ngesti memuji program-program Pemerintah Kota Surabaya untuk warga lansia, menyebutnya memperhatikan penuh kebutuhan warga lansia.
"Khususnya persediaan taman lansia dan pelayanan kesehatan, itu sangat penting bagi mereka dan itu akan kita terapkan di Semarang," katanya.
Baca juga:
Yohana apresiasi kepedulian Kepahiang kepada lansia
Menko PMK canangkan Hari Kebangkitan Lansia
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018