• Beranda
  • Berita
  • Panglima libatkan Babinsa fasilitator hunian tahan gempa

Panglima libatkan Babinsa fasilitator hunian tahan gempa

18 Oktober 2018 02:29 WIB
Panglima libatkan Babinsa fasilitator hunian tahan gempa
Petugas PLN memasang jaringan listrik di bangunan rumah transisi korban gempa bumi di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (14/9/2018). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama 12 perusahaan BUMN membangun sebanyak 1.500 Rumah Transisi untuk sekitar 12.000 jiwa dari 3.000 kepala keluarga di empat kecamatan di Lombok. Rumah transisi tersebut berukuran 3x4 meter berbahan rangka baja ringan, dinding GRC (Glass-fiber Reinforced Cemen) dengan atap spandek. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.
 Mataram  (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan Pemerintah melibatkan peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai fasilitator atau pendamping masyarakat terdampak gempa dalam percepatan pembangunan hunian tahan gempa di Lombok dan Sumbawa, NTB.

 Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang ditemui wartawan di Mataram, Rabu menjelaskan, tugas tambahan yang diberikan kepada Babinsa ini mengondisikan kebutuhan Pemerintah yang sedang kekurangan sumber daya manusia dalam percepatan pembangunan hunian tahan gempa.

 "Sesuai kondisi SDM yang ada saat ini, Babinsa kita libatkan sebagai fasilitator," kata Marsekal Hadi Tjahjanto saat mendampingi kunjungan Menko PMK Puan Maharani bersama rombongan menemui masyarakat terdampak gempa di Lingkungan Pengempel Indah, Kota Mataram.

 Terkait dengan jumlah personel yang dilibatkan sebagai fasilitator, Panglima TNI tidak menyebutkan. Namun dia menjelaskan bahwa peran Babinsa yang berada dekat dengan masyarakat diminta untuk menjalankan tugas agar hasilnya maksimal.

 Bahkan untuk memperlancar progres pembangunan hunian tahan gempa, baik berupa Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan Rumah Instan Konvensional (Riko),  kepolisian melalui personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) juga turut dilibatkan.

 Sebagaimana tugasnya, fasilitator adalah jembatan penghubung antara kelompok masyarakat (pokmas) yang dibentuk di tiap desa dan kelurahan terdampak gempa dengan Rekompak (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas) dari Kementerian PUPR.

 Menurut data pemerintah, ada 135 fasilitator yang sudah direkrut BNPB. Mereka dibutuhkan untuk membantu percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa berbasis komunitas di Lombok dan Sumbawa.

 Selain membantu komunikasi dengan kedua pihak, fasilitator tambahan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga akan membangun komunikasi dengan masyarakat yang masuk dalam pokmas.

Baca juga: Pemkot Mataram usahakan hunian sementara untuk korban
 Baca juga: Presiden: pendapatan operasional Babinsa naik 771 persen

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018