• Beranda
  • Berita
  • DKI beri pelatihan "parenting" PAUD Kepulauan Seribu

DKI beri pelatihan "parenting" PAUD Kepulauan Seribu

19 Oktober 2018 13:28 WIB
DKI beri pelatihan "parenting" PAUD Kepulauan Seribu
Ibu-ibu orang tua PAUD Tunas Harapan Kepulauan Seribu, DKI-Jakarta mengikuti program pelatihan parenting kepada guru dan orang tua murid yang digagas PKK Pemprov DKI-Jakarta, Pacific Place dan PAUD Institute, Jumat (19/10). (ANTARA FOTO/HO-Humas)

Guru-guru PAUD sudah banyak memanfaatkan alam ...

Jakarta (ANTARA News) - PKK Pemerintah Provinsi DKI-Jakarta bekerja sama dengan Pacific Place Jakarta dan PAUD Institute memberikan pelatihan "parenting" kepada guru dan orang tua murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Harapan, Kepulauan Seribu.

Direktur PAUD Institute yang juga Sekjen Komnas Anak Dhanang Sasongko di Jakarta, Jumat menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan tingkat dasar untuk para guru PAUD itu kebanyakan ditujukan kepada para ibu rumah tangga.

Parenting adalah proses pembelajaran pengasuhan interaksi antara orang tua dan anak yang meliputi aktivitas memberi petunjuk, memberi makan, memberi pakaian, serta melindungi anak saat mereka tumbuh berkembang.

Selain kepada guru PAUD, dalam kolaborasi PKK, Pacific Place dan PAUD Institute itu merka juga memberikan pelatihan parenting untuk orang tuanya.

Ia menjelaskan total ada 9 materi pelatihan untuk para guru PAUD dan empat materi parenting untuk orang tua.

Kegiatan yang berlangsung sejak Jumat (18/10) hingga Sabtu ini terdiri atas beberapa materi di antaranya etika dan karakter pendidik, komunikasi dalam pengasuhan, melindungi anak dari tindak kekerasan, membuat media pembelajaran di rumah serta teknik mendongeng dan bercerita.

Materi pelatihan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan Diklat Dasar untuk Guru PAUD.

"Standar pelatihannya sama dengan yang ada di kota-kota besar, yaitu para orang tua dan guru PAUD bisa lebih terampil dan kreatif. Di sini kita menekankan media belajar, guru-guru bisa mandiri dengan lingkungan di sini dan semuanya bisa dijadikan media belajar," katanya.

Menurut Dhanang, progres pelatihan dan pendampingan yang diberikan cukup cepat seperti pengetahuan mereka terhadap lagu anak-anak bertambah.

"Guru-guru PAUD sudah banyak memanfaatkan alam sekitar sebagai media belajar, jadi mereka tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas, seperti di pantai. Anak-anak juga terlihat semakin senang belajar dan cepat menyerap pengetahuan," katanya.

Program CSR 
Sementara itu, penasihat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pacific Place Jakarta Anhar menjelaskan kegiatan tersebut merupakan salah satu program CSR "Pacific Place Care" yang fokus pada dua pilar, yakni anak-anak dan lingkungan.

Program itu juga menjadi bagian dari program pendampingan kepada PAUD Tunas Harapan Kepulauan Seribu.

Selain kegiatan pelatihan, selama masa pendampingan PAUD Tunas Harapan juga mendapatkan bantuan alat peraga edukatif (APE), penataan ruang kelas, studi banding, serta kegiatan parenting dan konseling bagi guru dan orang tua murid.

Program itu bekerja sama dengan PKK Pemprov DKI. Pihak PKK lah yang memberikan rekomendasi salah satu PAUD di Kepulauan Seribu yang memerlukan perhatian khusus.

"Pendampingan ini kami lakukan selama 6 bulan. Dan ini telah memasuki bulan keempat. Kami melihat progres yang positif terhadap kemajuan PAUD di sini," katanya.

Menurut Anhar, setelah 6 bulan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan akan meminta rekomendasi ke wilayah-wilayah di Kepulauan Seribu lainnya yang membutuhkan pendampingan serupa.

"Ini atas permintaan Gubernur DKI melalui PKK Pemprov DKI untuk melaksanakan kegiatan semacam ini, sesuai dengan komitmen kami mendukung program Kota Layak Anak di wilayah DKI Jakarta," katanya.

Ia menambahkan hingga Oktober 2018 pihaknya telah melakukan program pendampingan kepada 12 PAUD di wilayah DKI Jakarta.

Sementara itu, Ketua PAUD Tunas Harapan Kepulauan Seribu Abdurrahman mengatakan, para orangtua dan guru PAUD merasa gembira terhadap pelatihan yang diberikan.

"Karena mereka mendapatkan pengetahuan tentang pengajaran dan pola asuh terhadap anak-anak mereka. Ini pengetahuan baru buat mereka, karena pelatihannya lebih aplikatif sehingga membuat anak merasa lebh senang dan gembira saat belajar," katanya.

Abdurrahman mengharapkan pelatihan semacam itu bisa berlanjut hingga tingkat mahir.

"Tak hanya meningkatkan secara kompetensi, tetapi juga menambah program-program peningkatan ekonomi untuk guru-guru PAUD, seperti adanya pembentukan koperasi," katanya.

Baca juga: Jokowi tutup Pelatihan Akbar Guru PAUD se-DKI
Baca juga: Anies buka Gebyar PAUD dan Dikmas DKI 2017


 

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018