880 keramba dibersihkan dari Danau Maninjau

20 Oktober 2018 17:11 WIB
880 keramba dibersihkan dari Danau Maninjau
Sejumlah perwakilan warga menggelar aksi Save Maninjau di Jakarta, Minggu (9/9/2018). Mereka mengajak masyarakat membantu menyukseskan program 'Save Maninjau' guna menuntaskan pencemaran Danau Maninjau dari sedimen yang dapat merusak ekosistem biota danau. Aksi tersebut juga sekaligus diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan Festival Danau Maninjau yang akan berlangsung pada 4-7 Oktober 2018 di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Pembersihan itu dilakukan setiap bulan semenjak 2016-2018 dan program ini bakal dilakukan setiap tahun.

Lubukbasung, Sumbar (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membongkar 880 petak keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau sejak 2016-2018 dalam upaya mengurangi pencemaran.

"Keramba jaring apung itu merupakan yang telah rusak tersebar di delapan nagari atau desa adat di Kecamatan Tanjungraya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Hamdi di Lubukbasung, Sabtu.

Ia mengatakan keramba jaring apung itu dibersihkan dengan gotong royong melibatkan aparatur sipil negara pemerintah setempat, perangkat nagari, jorong dan masyarakat setempat.

Material keramba jaring apung berupa bambu dan jaring itu dikumpulkan di suatu lokasi. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi pencemaran air danau tersebut.

"Pembersihan itu dilakukan setiap bulan semenjak 2016-2018 dan program ini bakal dilakukan setiap tahun," katanya.

Ia mengakui saat ini kondisi Danau Maninjau tercemar berat akibat pakan ikan yang mengendap di dasar danau itu.

Kondisi itu disebabkan jumlah keramba jaring apung cukup banyak mencapai 17 ribu unit.

Sementara kapasitas keramba jaring apung berdasarkan data tahun 2009 jumlah maksimalnya adalah 6.000 unit.

"Dengan kondisi itu, pakan ikan yang tidak dimakan akan mengendap di dasar danau," katanya.

Kasubdit Uji Tetap Unit Pelaksana Teknis Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Suryono mengatakan, pihaknya mengadakan program prioritas nasional dalam upaya penyelamatan kualitas air di Danau Maninjau.

"Program itu dipusatkan di Nagari Sungai Batang dan program tersebut sudah jalan semenjak beberapa bulan lalu," katanya.

Ia mengatakan, program prioritas nasional itu berupa teknologi aquaponik dengan memanfaatkan tanaman yang bisa menyerap unsur hara di dasar danau vulkanik itu.

Lalu, teknologi lahan basah terapung dengan menanam melati air untuk mengurangi nutrien di dalam air.

Selain itu, teknologi habitat buatan sesuai kondisi alam, teknologi rumpon untuk menyediakan areal pemijahan ikan dan lainnya.

"Program yang dilakukan itu untuk meningkatkan oksigen di dalam air danau tersebut," katanya.*


Baca juga: Bau tak sedap merebak di Danau Maninjau

Baca juga: Sebanyak 50 ton ikan Danau Maninjau mati



 




 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018