• Beranda
  • Berita
  • Kepedulian kaum muda periksa kesehatan dinilai masih rendah

Kepedulian kaum muda periksa kesehatan dinilai masih rendah

20 Oktober 2018 20:34 WIB
Kepedulian kaum muda periksa kesehatan dinilai masih rendah
Direktur Prodia Widyahusada Dewi Muliaty menjelaskan peralatan laboratorium uji kesehatan di Jakarta, Kamis (18/10) (subagyo)
Jakarta, (ANTARA News) - Kepedulian kaum muda, yakni berusia 18-40 tahun untuk memeriksakan kesehatannya dinilai masih rendah padahal golongan usia ini memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada Dr. Dewi Muliaty, M.Si di Jakarta, Sabtu mengatakan, pada umumnya golongan usia muda, termasuk anak SMA maupun perguruan tinggi merasa kesehatannya bagus hanya berdasarkan asumsi tanpa didukung hasil periksa kesehatan di laboratorium. "Mereka belum mengerti pemeriksaan kesehatan itu dapat dimanfaatkan untuk mengelola dalam pencegahan penyakit," katanya.
     
Dewi mengungkapkan gaya hidup kaum muda yang tidak sehat dan berisiko mendatangkan penyakit misalnya banyak mengkonsumsi "junk food" atau makanan yang tidak sehat serta kurang melakukan gerak.  

Menurut dia, pada umumnya golongan yang sadar terhadap kesehatan yakni mereka yang berusia 40 tahun ke atas, hal itu terlihat dari pengunjung yang melakukan cek kesehatan ke laboratorium klinik Prodia didominasi usia tersebut.

 "Dari pengunjung yang melakukan cek kesehatan ke kami 60 persen usia 40 tahun ke atas sedangkan dari golongan kaum muda hanya 20 persen," ujarnya.  Padahal, lanjutnya, penyakit tidak mengenal usia, seperti terlihat pada kasus penderita hepatitis C sebanyak 30 persen justru diidap golongan remaja.
       
Oleh karena itu pihaknya siap menggandeng komunitas-komunitas anak-anak muda, perguruan tinggi ataupun kampus-kampus untuk meningkatkan kepedulian kaum muda terhadap kesehatan serta kesadaran akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini.

 "Ubah gaya hidup yang tidak baik serta lakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini, sehingga bisa dilakukan pencegahan penyakit sebelum muncul gejala (penyakit)," katanya.

 Pada kesempatan itu Dewi juga menyebutkan setiap anggota keluarga itu unik dan mereka memiliki risiko dan penanganan kesehatan yang berbeda di setiap tahapan usianya.

Terkait hal itu pihaknya telah mengembangkan Panel Kesehatan Keluarga yakni layanan pemeriksaan kesehatan berdasarkan usia anggota keluarga maupun kebutuhan mereka.

Panel kesehatan keluarga tersebut yakni Panel Uji Saring Neonatus, Panel Usia 1-12 Bulan (Bayi) ,  Panel Usia > 1-3 Tahun (Batita), Panel Usia > 3-5 Tahun, Panel Usia > 5-12 Tahun, Panel Usia > 12-18 Tahun (Remaja),  Panel Check-Up Young Generation.

Kemudian   Panel Obesitas pada Anak, Panel Wellness Testing:  Panel Wellness Premium (Pria/ Wanita)- Panel Wellness Medium- Panel Wellness Basic, Panel Healthy Life Style, Panel Usila Umum , Panel Osteoporosis pada Usila, Panel Demensia pada Usila, serta Panel Baby sitter danPanel Driver.
   
Baca juga: Remaja permisif berisiko terhadap masalah kesehatan reproduksi

Baca juga: Gaya hidup pengaruhi kebugaran remaja masa kini
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018