Uhamka gandeng UTP Malaysia kerja sama riset

25 Oktober 2018 00:24 WIB
Uhamka gandeng UTP Malaysia kerja sama riset
Penandatanganan Master Research Agreement antara Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) dengan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia di Jakarta, Selasa (23/10/2018). (Uhamka)
Jakarta (ANTARA News) - Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) menjalin kerja sama riset dengan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia untuk mendukung pendidikan tinggi Muhammadiyah ke level internasional.

"Semua riset yang dikerjasamakan dengan UTP Malaysia ini berbasis inovasi  dan rekayasa teknologi," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) Uhamka Prof Dr Suswandari dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu.

Penandatanganan "Master Research Agreement" kedua universitas tersebut  telah dilakukan oleh Wakil Rektor I Uhamka, Prof  Dr Gunawan Suryoputro di Jakarta, Selasa (23/10).

Dengan ikatan kerja sama tersebut, ujar dia, kedua universitas bersiap melaksanakan sejumlah penelitian kolaborasi antar-dosen mulai tahun depan.

Hadir pula Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Endang Zakaria dan dosen-dosen yang terlibat dalam kerja sama tersebut.

Suswandari mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut  menjadi dasar legalitas pelaksanaan kerja sama kedua belah pihak menyangkut riset, pertukaran pelajar, dan pertukaran dosen dan staf.   

Pada kesempatan ini telah disepakati tujuh tema riset untuk tujuh fakultas, di antaranya dari Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas pascasarjana.

Dengan Brunei

Dalam kaitannya dengan kerja sama internasional, di saat yang sama 30 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), termasuk Uhamka, juga sedang berada di Brunei, Rabu, untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Brunei Darussalam. 

Perguruan tinggi Brunei tersebut adalah Universiti Brunei Darussalam (UBD), Universiti Teknologi Brunei (UTB), Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan dan Universitas Islam Sultan Sharif Ali (Unissa).

Sebagai universitas tertua di Brunei, UBD tidak akan melaksanakan MoU kecuali ada kegiatan riil yang mendahuluinya, kata pimpinan PTM  Prof. Dr. Lincolin Arsyad, selaku Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang memimpin delegasi ke Brunei.

Ke-30 Universitas Muhammadiyah tersebut selain Uhamka adalah UMJ Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Unmuha Aceh, UM Tapanuli Selatan, UM Semarang, UMSU Medan, Unismuh Makassar, UM Purwokerto, UM Purworejo, UM Jember, UM Magelang, UM Gresik, UM Sidoarjo, UM Surabaya. 

Juga Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Unismuh Maluku Utara, UM Cirebon, UM Kendari, UM Buton, STKIP M Bulukumba, STISIP M Rappang, STIKes PKU Surakarta, STIKes M Sidrap, STIKes M Kudus, STIKes M Gombong, STIEM Tanjung Redeb, dan UM Kupang.*

Baca juga: 30 Perguruan Tinggi Muhammadiyah gandeng Universitas Brunei

Baca juga: Respons "Like" di medsos bisa buat ketagihan


 

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018