New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik naik atau rebound dari aksi jual sesi sebelumnya karena investor mencerna beberapa laporan laba perusahaan kuartal ketiga serta data ekonomi utama, termasuk di antaranya Twitter dan Tesla yang bukukan laba hingga sahamnya melonjak.jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat pekan lalu
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 401,13 poin atau 1,63 persen, menjadi ditutup di 24.984,55 poin.
Indeks S&P 500 naik 49,47 poin atau 1,86 persen, menjadi berakhir di 2.705,57 poin.
Indeks Komposit Nasdaq bertambah 209,93 poin atau 2,95 persen, menjadi 7.318,34 poin.
Saham Microsoft melonjak 5,84 persen pada Kamis (25/10) setelah perusahaan melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan pada Rabu (24/10) setelah bel penutupan perdagangan.
Laba per saham dilusian Microsoft mencapai 1,14 dolar AS dan pendapatannya mencapai 29,08 miliar dolar AS, keduanya melampaui ekspektasi para analis.
Tesla melaporkan laba kuartal ketiga yang mengejutkan pasar. Produsen mobil listrik ini melaporkan pendapatan sebesar 6,82 miliar dolar AS dan laba per saham 2,9 dolar AS. Saham perusahaan melonjak 9,14 persen menjadi 314,86 dolar AS pada penutupan perdagangan.
Saham Twitter melonjak 15,47 persen setelah melaporkan laba dan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Untuk kuartal ketiga, perusahaan mencatat laba per saham 21 sen AS dan pendapatan 758 juta dolar AS, jauh melebihi ekspektasi para analis.
Di sisi ekonomi, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat pekan lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.
Dalam pekan yang berakhir 20 Oktober, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 215.000, meningkat 5.000 dari tingkat tidak direvisi pekan sebelumnya sebesar 210.000. Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 211.750, tidak berubah dari rata-rata yang direvisi minggu sebelumnya yaitu 211.750.
Defisit perdagangan AS dalam barang-barang melebar untuk bulan keempat berturut-turut pada September, membawanya ke defisit 76 miliar dolar AS, menurut Departemen Perdagangan AS.
Departemen itu mengatakan ekspor barang-barang AS untuk September mencapai 141,0 miliar dolar AS, 2,5 miliar dolar AS lebih banyak daripada ekspor Agustus. Sementara itu, impor barang-barang untuk September mencapai 217,0 miliar dolar AS, 3,1 miliar dolar AS lebih besar dari impor Agustus. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.
Baca juga: Harga minyak naik didorong kebangkitan pasar saham
Baca juga: Dolar menguat setelah Bank Sentra Eropa pertahankan suku bunga
Baca juga: Laju kenaikan harga emas tertahan kebangkitan pasar saham
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018