Semua wartawan tersebut diculik setelah mereka menggelar forum yang dipusatkan pada cara memerangi "ucapan kebencian", kata Eshraq Al-Maqtari, Wanita Juru Bicara Komisi Nasional untuk Menyelidiki Dugaan Pelanggaran HAM --yang dikelola Pemerintah Yaman-- di akun Twitter.
Pada Kamis malam, Nabeel Al-Osaidy, Ketua Komisi Pendidikan Jaringan Wartawan di Yaman, mengumumkan di akun Facebooknya bahwa 18 dari 20 wartawan yang diculik dibebaskan.
Al-Osaidy mengatakan gerilyawan Al-Houthi masih menahan dua wartawan --yang bernama Ashraf Er-Refi dan Adel Abdel-Moughni, demikian laporan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Belum ada keterangan mengenai alasan penculikan wartawan tersebut.
Sejak 2014, ketika gerilyawan Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar negeri itu, Yaman terus dirongrong kerusuhan dan kekacauan.
Baca juga: Presiden Yaman kunjungi bekas basis Al Qaeda
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018