Padang (ANTARA News) - Trafik (lalu lintas) udara di Bandara Minangkabau Sumatera Barat diperkirakan bisa meningkat di atas 10 persen tahun 2018 seiring dengan peran pemerintah daerah setempat yang menghidupkan kembali bandara-bandara satelit.Trafik penerbangan mengalami kenaikan seiring pertumbuhan ekonomi daerah
"Peran aktif dari pemerintah daerah untuk menumbuhkan bandara-bandara satelit kemudian direspon positif baik dari maskapai penerbangan maupun pengelola bandara (PT Angkasa Pura 2) membuat trafik di Bandara Minangkabau terus mengalami kenaikan," kata Manajer Humas Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Yohanes Harry Sirait di Padang Sumatera Barat, Jumat.
Yohanes mengatakan, saat ini Bandara Internasional Minangkabau selain melayani penerbangan dari bandara utama seluruh Indonesia juga melayani penerbangan dari bandara satelit di dalam dan di luar wilayah Sumatera Barat seperti Tarutung, Pasaman, Sibolga, Sultan Sjahrir, Kerinci, Mukomuko, Rokot, Pulau Tello, dan Binaka.
Aspek ekonomi dengan menumbuhkan potensi daerah umumnya di sektor perkebunan dan pariwisata menjadi landasan bagi pemerintah derah untuk mengaktifkan kembali bandaranya, kata Yohanes yang juga didampingi Manager Keselamatan, Keamanan, dan Standarisasi AirNav Indonesia cabang Padang, Alex Fardi.
Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat juga mendorong meningkatnya aktivitas masyarakat untuk melakukan perjalanan sehingga pada akhirnya membuat trafik di bandara juga mengalami kenaikan.
Alex menjelaskan volume trafik Bandara Minangkabau terus bertumbuh kalau di 2016 sebanyak 26 ribu, maka di 2017 naik menjadi 27 ribu trafik, sedangkan di 2018 sudah mencapai 22 ribu diperkirakan pada akhir 2018 bisa naik menjadi 30 ribu trafik.
Alex juga menjelaskan dengan jumlah SDM sebanyak 68 orang masih mampu memberikan pelayanan optimal di bidang navigasi udara untuk cakupan wilayah dengan radius 20 kilometer persegi dan vertikal 3000 feet.
Bahkan dengan derasnya trafik penerbangan di Minangkabau membuat pihak pengelola PT Angkasa Pura 2 melakukan perluasan terminal tentunya juga harus diantisipasi dari AirNav Indonesia.
Terkait hal itu, Alex juga menyampaikan bahwa layanan Aerodrome Control Tower (ACT) juga akan diingkatkan kalau selama ini menggunakan sistem prosedural dalam memandu penerbangan ke depannya akan digantikan menggunakan sistem radar, sehingga akan semakin memudahkan dalam memberikan layanan navigasi. *
Baca juga: Menara pemandu Bandara Minangkabau didesain anti gempa
Baca juga: Bandara Minangkabau layani transit pesawat haji
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018