Kompetisi ini diadakan untuk menyambut perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-90. Sebanyak 56 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi Festival Folklor Nusantara 2018 ini.
Pada babak final dipilih sebanyak 12 finalis yang akhirnya mengerucut menjadi tiga terbaik pilihan dewan juri yang terdiri dari Budi Susanto Yohanes, Aning Katamsi, Jessica Amadea, Roni Sugiarto, dan Abby Galant Thahira.
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi juara pertama, diikuti oleh Paduan Suara Mahasiswa Universitas Sanata Dharma di posisi kedua, dan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Malang di posisi ketiga.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga merupakan Koordinator Presidium II HIMPUNI menyambut baik adanya kompetisi Folkror Nusantara 2018 tingkat perguruan tinggi ini.
Menurutnya kompetisi ini menjadi ajang bagi generasi muda dalam mengekspresikan cinta tanah air dan memelihara semangat sumpah pemuda.
"Luar biasa adik-adik peserta dari seluruh Indonesia begitu semangat menunjukkan apa yang dicanangkan 90 tahun lalu itu hadir hari ini," ucap Budi Karya Sumadi dalam sambutannya dalam acara Festival Folkror Nusantara 2018 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu.
"Budaya, seni, dan lagu kita pilih sebagai hal universal yang dapat kita jadikan tali pengikat diantara kita bahwa kita Indonesia," tambahnya.
Ketiga juara tadi mendapatkan penghargaan berupa Piala Presiden dan uang pembinaan dengan total mencapai Rp180 juta. Arief Budhy Hardono selaku Wakil Presidium II HIMPUNI berharap kompetisi Folkror Nusantara ini bisa terus terselenggara dan dari ajang ini bisa melarikan pemimpin bangsa di masa mendatang.
"HIMPUNI berharap dari peserta festival ini bisa menjadi pemimpin bangsa pada usia Indonesia 100 tahun di 2045 mendatang," pungkas Arief Budhy Hardono.
Baca juga: Tina Toon: kaum milenial mengedepankan persatuan, nasionalisme, dan toleransi
Baca juga: Oppie Andaresta memaknai Hari Sumpah Pemuda
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018