"Kita sudah lindungi laut dari sisi Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing. Sekarang yang kita lihat sampah sebagai polusi di laut, saya mendorong penghentiannya penggunaan plastik," kata Susi sebelum memulai aksi membersihkan sampah di pantai.
Ia menegaskan hari ini semua menghadap ke laut dan Indonesia tidak boleh kalah dengan negara-negara kecil di Afrika yang sudah tidak menggunakan plastik.
"Jadi mulai sekarang tidak ada lagi botol plastik di kantor ya, pakai galon, masing-masing bawa tumbler. Bisa tidak? Katanya laut kita masa depan kita, masak mau dikotori," kata Susi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan aksi membersihkan pantai memang hanya bentuk kontribusi kecil tetapi bisa menginspirasi masyarakat untuk mau membersihkan pantai dari sampah-sampah plastik.
"Laut bukan tong sampah. `Our Ocean is Our life` karenanya cintai laut mu seperti mencintai hidup mu," kata Retno.
Ia mengatakan semangat Hari Sumpah Pemuda yang peringatannya memiliki makna persatuan dan kerja sama akan dibawa dalam OOC ke-5 yang dilaksanakan pada 29-30 Oktober 2018 di Bali.
Sebelumnya membersihkan pantai kedua menteri bersama beberapa duta besar negara sahabat juga memimpin aksi melepas 1.000 tukik di Pantai Kuta.
Salah satu siswa kelas 6 SD Negeri 3 Legian Nafisnu Canggah Sangidu (11) yang ikut aksi membersihkan pantai hari ini saat ditemui di tenda Ocean Conservancy mengaku cuma mendapat enam sampah Minggu pagi ini.
"Hari ini dapat sedikit, karena tadi sudah dibersihkan dulu pagi-pagi sekali. Iya tadi saya lihat pagi-pagi sudah dibersihkan jadi hanya sedikit sampah di sebelah sini," katanya.
Nafis mengatakan sudah tiga kali ikut aksi bersih-bersih pantai. Dan dirinya melihat kondisi pantai di sana memang terlihat lebih bersih setelah banyak aksi bersih-bersih sampah di pantai.
Baca juga: Susi: OOC Bali akan dihadiri 1.900 delegasi
Baca juga: Perayaan Tahun Baru sisakan 325 ton sampah di Kuta
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018