Studi yang dipresentasikan dalam ASN Kidney Week 2018 di San Diego Convention Center pada Minggu (28/10) lalu itu memperlihatkan diet yang berkontribusi terhadap peradangan berhubungan dengan munculnya risiko penyakit ginjal kronis (CKD) yang lebih tinggi.
"Temuan ini berimplikasi untuk pencegahan gagal ginjal menggunakan pendekatan diet yang memiliki potensi peradangan rendah," kata Tanushree Banerjee, dari University of California-San Fransisco seperti dilansir Indian Express, Minggu (28/10).
Untuk keperluan studi, para peneliti mempelajari 1084 orang dewasa yang memiliki penyakit gonjal kronis. Mereka menemukan 11,1 persen partisipan mengembangkan gagal ginjal selama 14 tahun masa tindak lanjut.
"Intervensi gizi yang berfokus pada pengurangan aspek peradangan diet harus diuji untuk menghentikan perkembangan CKD," kata Banerjee.
Sebelumnya, sebuah penelitian dalam jurnal PLOS ONE, menunjukkan bahwa udara yang tercemar juga dapat meningkatkan risiko CKD ketika ginjal seseorang rusak, atau tidak dapat menyaring darah dengan benar.
Selain itu, orang dengan diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung berisiko pada mengembangkan CKD.
Baca juga: Warna urin kemerahan? Waspada gagal ginjal
Baca juga: Tes urine bisa deteksi potensi gagal ginjal
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018