Ikan tapah raksasa terdampar di Sungai Ogan

30 Oktober 2018 06:12 WIB
Ikan tapah raksasa terdampar di Sungai Ogan
Ikan tapah kuning (sumber: Youtube)

Harapan kami jika ditemukan ikan jenis tapah dan sebesar ini masih hidup jangan dibunuh melainkan dapat dilepaskan kembali ke habitatnya

Baturaja, Sumsel, (ANTARA News) - Seekor ikan jenis tapah kuning raksasa berukuran sekitar 50-60 kilogram ditemukan warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan terdampar di Sungai Ogan Lubuk Rambai, Kecamatan Baturaja Timur.

"Kondisi ikan tapah ini ditemukan warga memang sudah mati," kata salah seorang warga Lubuk Rambai, Kecamatan Baturaja Timur, Yani, di Baturaja, Senin.

ikan tapah (Wallago attu) adalah marga beberapa ikan berkumis (Siluridae) yang dikenal juga sebagai "catfish" atau  lele air tawar berukuran besar.

Menurut dia, ditemukannya ikan tapah berukuran besar yang  tidak biasanya ini menjadi perhatian warga setempat yang turun untuk melihat langsung dan mengabadikan gambar ikan tersebut dengan kamera telepon genggam.

"Bahkan ada juga beberapa warga yang mengambil dagingnya karena masih terlihat segar saat ditemukan pagi ini jam 06:30 WIB," katanya.

Ikan tersebut, kata dia, ditemukan terdampar di pinggir Sungai Ogan kawasan Lubuk Rambai dengan kondisi sudah mati, dan diduga hanyut dari arah hulu sungai.

"Tadi banyak warga berbagi dagingnya. Ada juga yang melihat saja," kata Yani.
 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tri Aprianingsih secara terpisah menjelaskan, ikan tapah yang biasanya hidup di habitat liar tersebut jarang ditemukan di kawasan Baturaja.

"Harapan kami jika ditemukan ikan jenis tapah dan sebesar ini masih hidup jangan dibunuh melainkan diharapkan untuk dilepaskan kembali ke habitatnya," katanya.

Disinggung mengenai potensi ikan berukuran besar di aliran Sungai Ogan kata Tri cukup banyak.

"Misalnya di daerah Kecamatan Peninjauan. Jenisnya macam-macam, seperti ikan belido, pari, patin dan baung," ujarnya.

Baca juga: Seorang nelayan tangkap ikan sepanjang 1,7 meter di Sungai Musi

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018