ACT-MRI salurkan air bersih ke Gunung Kidul

30 Oktober 2018 21:14 WIB
ACT-MRI salurkan air bersih ke Gunung Kidul
Sejumlah warga bergantian mengisi air bantuan bencana kekeringan di Desa Kawengen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2018). Kemarau panjang di Kabupaten Semarang telah menyebabkan krisis air warga di sembilan kecamatan dan puluhan desa. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp
Yogyakarta (ANTARA News) - Aksi Cepat Tanggap Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyalurkan 5.000 liter air bersih untuk membantu krisis air bersih di Gunung Kidul, Selasa.

Ribuan liter air bersih tersebut diangkut dengan tiga truk tangki ke Dusun Krambil, Desa Girisekar, Kecamatan Panggung untuk dibagi-bagikan kepada warga dan dialirkan ke tendon-tandon dan sumur warga.  "ACT DIY bersama relawan akan terus memberikan dukungan air bersih sampai mulai turun hujan di Gunung Kidul, semoga darurat kekeringan di Gunung Kidul segera berakhir," kata Koordintar Program ACT DIY Kharis Pradana.

Pada pertengahan bulan sebelumnya, Kharis menyebutkan sebanyak tiga tangki air telah disalurkan untuk warga Dusun Dringo, Desa Girijati, Purwosari. 

"Menyusul besok rencananya kembali memberikan bantuan air bersih di Kecamatan Saptosari dan Tanjungsari," kata Kharis.

Ia mengatakan kekeringan yang terjadi sejak Maret 2018 hingga puncak kemarau ini sangat dirasakan warga di Dusun Krambil, Girisekar, Gunung Kidul.

Kepala Dukuh Santusu mengungkapkan, akibat kekeringan itu warga rata-rata sudah membeli kurang lebih 18 tangki dengan harga Rp150-Rp200 ribu per tangki. Meski sudah ada jaringan PDAM di Dusun Krambil, aliran air sudah lama tidak berfungsi. "Selama tujuh bulan terakhir PDAM hanya mengalir dua kali dengan debit yang terbatas," kata Santusu.

Baca juga: Kekeringan meluas di Gunung Kidul

Baca juga: ACT dirikan Akademi Relawan Indonesia di Yogyakarta

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018