Jakarta (ANTARA News) - Ribuan guru honorer kategori dua (K2) melakukan aksi demonstrasi menuntut agar diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).Kami menolak konsep pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)
Para guru yang berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air tersebut, melakukan aksi demonstrasi sejak Selasa (30/10) kemarin di depan Istana Negara.
"Kami menolak konsep pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan mendesak agar diangkat menjadi CPNS," ujar Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan pemerintah harus menghargai apa yang sudah dilakukan oleh para guru honorer tersebut dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. Pemerintah harus berpihak kepada para guru honorer.
Koordinator lapangan aksi mogok tersebut, Nurbaiti, mengatakan pihaknya tidak mau beranjak pergi jika tidak ada kepastian dari pihak pemerintah.
"Bahkan semalam kami tidur di sini," kata Nurbaiti yang bermalam di Kawasan Monas.
Nurbaiti pun terus membakar semangat para honorer untuk tidak lelah berjuang. Menurut Nurbaiti, FHK2I harus tetap solid memperjuangkan keinginan untuk menjadi CPNS.
"Kami tidak bisa lagi bekerja, jika tidak diberikan gaji yang cukup," kata Nurbaiti.
Selama ini, para guru honorer tersebut mendapatkan gaji sekitar Rp400.000 hingga Rp500.000 per bulan. Gaji yang didapat tersebut, kata Nurbaiti, tidak sesuai dengan beban kerja yang ditanggung.
Baca juga: DPR minta pemerintah beri guru honorer kepastian
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018