Sekitar pukul 16.06 kapal KN P348 merapat di dermaga dan tim SAR langsung mengeluarkan dua kantong jenazah. Kantong-kantong tersebut langsung di bawa ke RS Polri di Kramat Jati.
Pada pagi hari pukul 08.05 WIB KRI Srikuda 863 membawa satu kantong jenazah. Hingga pukul 16.45 WIB sudah ada tiga kantong jenazah yang sampai di dermaga JICT 2 pada hari ketiga pencarian.
Hingga Selasa (30/10) Rumah Sakit Polri sudah menerima 48 kantong jenazah dan tujuh kantong properti dari tim evakuasi Posko Tanjung Priok.
Saat ini tim Disaster Victim Identificafion (DVI) Mabes Polri masih terus melakukan identifikasi korban. Tim DVI juga telah mengambil 152 sampel DNA keluarga korban untuk keperluan identifikasi jenazah.
Baca juga: Panglima TNI: Basarnas dapat petunjuk lokasi pesawat Lion Air JT 610
Proses identifikasi diperkirakan memakan waktu empat hari lebih karena jenazah yang ada sudah tidak utuh, untuk itu diperlukan sampel DNA untuk mengenali jenazah.
Proses identifikasi dimulai dari mengumpulkan barang bukti korban di tempat kejadian perkara dan melabelinya, autopsi korban di post mortem, pengumpulan identitas diri korban dari pihak keluarga, dan rekonsiliasi yaitu pencocokan hasil post mortem dan data dari keluarga korban.
Nantinya jenazah yang berhasil diidentifikasi akan dikafani, dimasukkan ke peti dan diserahkan ke keluarga korban.
Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa terbang 189 orang dari Bandara Soekarno-Hatta (Banten) menuju Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB di koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang. Basarnas kemudian menyatakan pesawat itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: Basarnas persiapkan pemulangan jenazah penumpang Lion Air
Baca juga: RS Polri upayakan rekonstruksi jasad korban JT 610
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018