"Sebelumnya kami ambil sampel dan berdasarkan hasil tes laboratorium di Surabaya, Jawa Timur, terdapat 55 anak yang terserang virus rubella," kata Staf Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Bagian Survei Dinas Kesehatan Provinsi NTT Acep Effendi di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan penyebaran virus rubella di Kabupaten Sikka kemungkinan bermula dari kedatangan seorang anak dari Papua yang terinfeksi.
"Kami dapatkan informasi bahwa ada anak yang baru pulang liburan dari Papua dan terjangkit virus itu," katanya.
Acep mengatakan selain 55 anak tersebut ada beberapa lagi warga yang diduga terinfeksi rubella namun belum dilaporkan.
"Angka itu yang terdaftar di Pustu, mungkin masih ada yang belum melaporkan," kata Acep, yang khawatir penularan rubella akan meluas di Kabupaten Sikka.
Infeksi rubella biasanya menyebabkan demam ringan dan ruam pada anak dan orang dewasa. Infeksi yang terjadi selama masa kehamilan, khususnya pada trimester pertama, bisa menyebabkan keguguran, kematian janin, atau cacat bawaan pada bayi menurut informasi di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia.
Virus ini menular melalui udara ketika orang yang sudah terinfeksi bersin atau batuk. Sekali orang terinfeksi rubella, virus menyebar ke seluruh tubuh dalam lima sampai tujuh hari, dan gejalanya biasanya muncul dua sampai tiga pekan setelah terpapar virus. Periode paling menular biasanya mulai dari satu sampai lima hari setelah ruam muncul.
Baca juga:
12 anak Mukomuko terjangkit campak dan rubella
Presiden canangkan kampanye vaksinasi campak-rubella
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018