Ia menziarahi makam Guru Tua didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Ketua Pengurus Besar Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aljufri. Sebelum berziarah, Sandiaga bersilaturahmi ke kediaman Habib Ali di Jalan Bakuku No 1, Palu Barat, tempat ia diterima di balai-balai bambu di halaman rumah Habib Ali.
"Ini bentuk pemulihan trauma," kata Habib Ali kepada Sandiaga sambil mempersilakan dia naik dan duduk di balai-balai.
Sambil bersandar pada sebuah bantal besar, Sandiaga mendengarkan Habib Ali dan Gubernur Sulawesi Tengah menceritakan kejadian gempa yang memicu tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala dan Sigi pada akhir September.
"Saya saat itu sedang berada di Lende dan merasakan guncangan gempa bumi cukup keras karena memang tidak jauh dari pusat," kata Habib Ali.
Sementara Gubernur Longki menuturkan saat gempa dia sedang berada di Kabupaten Tojo Una-una untuk menjalankan tugas pemerintahan dan langsung memutuskan kembali ke Palu begitu tahu gempa besar mengguncang Kota Palu, Donggala dan Sigi.
Usai silaturahmi dan ziarah, Sandiaga bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke lokasi likuifaksi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Di sana, dia berjalan di atas reruntuhan puing bangunan rumah dan berdialog dengan warga sekitar yang menjadi korban.
Sandiaga mengatakan bahwa berdasarkan laporan hanya 20 persen dari 450 keluarga di kelurahan yang selamat dari bencana. "Kita dapat mengambil hikmah dari musibah ini," katanya.
Sandiaga mendampingi calon presiden Prabowo Subianto mengikuti pemilihan umum 2019. Mereka bersaing dengan petahana Presiden Joko Widodo, yang mengikuti pemilihan umum didampingi KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Baca juga: Puluhan madrasah Alkhairaat di Sulteng rusak berat
Baca juga: Menag hormati pendiri Alkhairaat
Pewarta: Fauzi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018