Tebing sungai longsor tewaskan satu penambang

2 November 2018 22:05 WIB
Tebing sungai longsor tewaskan satu penambang
Pekerja menggunakan alat berat saat melakukan pendalaman sungai dan melakukan penguatan bangunan dinding sungai di kawasan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (21/2). Pemkab setempat melakukan normalisasi sungai pasca terjadi tanah longsor dan rumah amblas serta banjir bandang di kawasan pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan sungai di kawasan tersebut. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Kediri (ANTARA News) -  Sebuah tebing setinggi empat meter di pinggiran Sungai Ngobo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri longsor dan menewaskan satu penambang batu, Jumat siang.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata menjelaskan, korban diketahui bernama Siska (25) yang bekerja sebagai kenek truk pengangkut sekaligus penambang batu sungai, sementara seorang rekannya yang berada tidak jauh dari korban, selamat.

"Saat itu, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian menaikkan batu ke dalam badan truk. Namun belum selesai menaikkan batu tiba-tiba tebing di sampingnya ambrol setinggi kurang lebih 4 meter," katanya di Kediri, Jumat.

Ia menjelaskan, kronologi kejadian itu dilaporkan seorang warga bernama Bambang, asal Dusun Pulerejo, Desa Wonorejo Trisulo, Kabupaten Kediri.  Bambang mengungkap, dua penambang itu merupakan warga Dusun Lestari, Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kediri yang tengah mengambil batu di area Sungai Ngobo, Dusun Pulerejo.

Menurut Bambang, sejumlah orang yang ada di lokasi kejadian juga langsung menolong korban dan mengeluarkannya dari reruntuhan tanah longsor itu. Namun, yang bersangkutan ternyata sudah meninggal dunia. Warga juga langsung membawa Siska ke rumah duka di Dusun Lestari.

Randy menambahkan, sebenarnya BPBD Kabupaten Kediri juga selalu mengingatkan pada warga yang menambang untuk berhati-hati bahkan untuk tidak lagi menambang. BPBD juga sudah memasang papan imbauan bahwa ada bahaya aliran lahar di Sungai Ngobo karena sungai itu merupakan salah satu jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).

Namun, ia mengakui warga yang menambang tetap saja datang. Terlebih lagi, saat penghujan, mereka mengangkut pasir dari aliran Gunung Kelud. Pemerintah Kabupaten juga tidak dapat berbuat banyak, sebab untuk izin penambangan saat ini di Provinsi Jatim bukan di daerah.

Ia berharap, kejadian tebing longsor itu juga menjadi peringatan bagi warga agar tidak lagi menambang baik batu maupun pasir di lokasi itu.

Baca juga: Enam rumah warga Kediri rusak terkena longsor
Baca juga: Pencarian korban tebing longsor Kediri dilanjutkan 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018