Menurut Presiden, pemerintah sudah mencapai target untuk membagikan 5 juta sertifikat kepada masyarakt pada tahun ini, pada 2019 pemerintah akan membagikan 7 juta sertifikat.
"Gunanya adalah agar tidak ada lagi konflik sengketa tanah, mari gunakan sertifikat untuk kesejahteraan sebesar-besarnya," tambah Presiden.
Presiden pada kesempatan itu mohon maaf karena terlambat datang.
"Saya ingin menyampaikan mohon maaf sebesar-besanya, pada hari ini di Banten tadi malam masuk hotel pukul 22.30 WIB, habis subuh pukul 05.30 WIB sudah masuk Pasar Anyar Tangerang setelah itu bertubi-tubi acara banyak sekali," kata Presiden Joko Widodo di Lapangan Festival Alam Sutera, Panunggangan Timur, kota Tangerang.
Presiden seharusnya menghadiri acara tersebut pada pukul 14.00 WIB tapi Presiden baru tiba pada 16.00 WIB.
Presiden pada hari ini pun memiliki agenda yang padat yaitu mengecek harga di pasar Anyar Tangerang, memberikan sambutan di Hari Kesehatan Nasional di Balaikota Tangerang serta menghadiri dua acara yang disusun oleh Tim Kemenangan Nasional (TKN) sebelum ke lokasi pembagian sertifkat.
"Sebetulnya acaranya sudah diatur, tapi yang lama selfienya. Satu-satu (agenda) mundur 30 menit, 1 jam mundur semuanya. Kalau mau selfie 1.000 orang barengan bagaimana? Selagi saya bisa melayani, saya layani tapi saya langsung tinggal di acara yang terakhir karena acara sertifikat ini," ungkap Presiden
Presiden dalam acara Hari Kesehatan Dunia juga sempat mengaku lelah dengan padatnya kegiatannya tersebut.
"Sabtu-Minggu (juga kerja), dipikir saya mesin? Saya sama seperti bapak ibu punya rasa, ya sudah saya jalani, jalani tanpa beban," ungkap Presiden.
Baca juga: Presiden bagikan ribuan sertifikat di Kaltim
Baca juga: Presiden serahkan puluhan ribu sertifikat tanah di Marunda
Baca juga: Presiden serahkan 4.000 sertifikat tanah untuk warga Depok
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018