• Beranda
  • Berita
  • Seniman sejumlah negara kolaborasi seni peduli lingkungan

Seniman sejumlah negara kolaborasi seni peduli lingkungan

4 November 2018 21:54 WIB
Seniman sejumlah negara kolaborasi seni peduli lingkungan
Seniman Cok Sawitri (kiri) dan Ayu Laksmi (kanan) berfoto disela kegiatan panggung gembira peresmian kantor Yayasan Manik Bumi di kawasan Pantai Indah, Singaraja, Buleleng, Bali, Sabtu (3/11/2018). Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah seniman dari berbagai negara yang menampilkan berbagai jenis karya seni bertema lingkungan seperti seni instalasi, mural, puisi dan teater. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.
Buleleng, Bali (ANTARA News) - Sejumlah seniman dari berbagai negara tampil berkolaborasi dalam pertunjukan seni yang bertema tentang lingkungan saat kegiatan panggung gembira peresmian kantor Yayasan Manik Bumi di kawasan Pantai Indah, Singaraja, Buleleng.

"Selain penampilan seniman di panggung seni, di dalam kantor Manik Bumi juga diselenggarakan pameran berbagai karya seni, seperti lukisan maupun instalasi karya sejumlah seniman," ujar Pendiri Manik Bumi Foundation, Juli Wirahmini, di Singaraja, Minggu.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan sejak Sabtu (3/11) itu, para seniman dari 11 negara tersebut menampilkan sejumlah garapan seperti teater dan pembacaan puisi.

Sebelumnya, selama sepekan, para seniman yang berasal di antaranya dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Asia termasuk seniman Indonesia dan Bali tersebut berkumpul dan mengeksplorasi gagasan untuk membuat karya kolaboratif dalam agenda Gong Laut International Forum.

Penampilan tersebut seperti Samar Gantang yang membacakan puisi, kolaborasi duet seniman sekaligus penyair asal Bali, Cok Sawitri dengan penyanyi Ayu Laksmi, dan kolaborasi seniman "plastikologi" Made Bayak dengan Guy Helminger asal Belanda yang menampilkan pertunjukan tarian Legong yang diikat plastik.

Juli Wirahmini mengatakan, kegiatan panggung gembira dan aksi bersih pantai itu diselenggarakan selain untuk memeriahkan peresmian kantor Manik Bumi di Kota Singaraja, juga untuk mengenalkan yayasan yang berdiri sejak tahun 2013 tersebut kepada masyarakat luas.

"Sebelum kami menentukan akan pindah ke tempat ini (Pantai Indah), keadaan pantai di sini masih sangat kotor. Sampah plastik masih banyak bahkan di sini. Kemudian kami bekerjasama dengan pihak desa untuk menjaga pantai ini menjadi bersih. Kebersihan pantai ini penting salah satunya karena kami ingin menjaga kelestariannya disaat nanti musim Penyu bertelur," katanya.

Untuk menjaga kondisi kebersihan Pantai Indah, ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan komitmen dan melakukan gerakan bersih pantai secara rutin dan berkesinambungan.

"Jadi tidak hanya pada saat event ini saja, tetapi kami juga akan membuat sebuah program aksi bersih pantai setiap minggu sekali walaupun dalam skala kecil," katanya.

Baca juga: Dua menteri pimpin bersih pantai di Kuta
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018