Direktur pendistribusian dan pendayagunaan Baznas, Moh Nasir Tajang mengatakan kegiatan itu untuk memperkuat keimanan sebagai salah satu aspek penting untuk mempercepat kebangkitan masyarakat setelah bencana.
"Baznas ingin keimanan dan akidah para korban bencana tetap terjaga," jelasnya.
Beberapa penceramah yang mengisi acara tersebut adalah Ustadz Oemar Mita. Lc, dan Ustadz M. Abdul Syukur Yusuf. Kegiatan tabligh akbar ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulteng yang diwakili Kepala Biro Kesra, Bupati Donggala Kasman Lessa, Ketua Baznas Sulteng Dahlia Syuaib, Ketua MUI Sulteng, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Sulteng, dan Ketua Muhammadiyah Sulteng.
Nasir menambahkan, acara tersebut diselenggarakan oleh Mualaf Center Baznas yang merupakan bagian dari program recovery Sulteng oleh Baznas.
Baznas juga melakuan pendampingan kepada para imam masjid yang terdampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi dalam program kesehatan mental dan psikososial. Dengan tujuan agar menguatkan imam-imam masjid agar kembali berdakwah di tengah pengungsi.
Selain fokus pada pelayanan ke pengungsi secara umum, Baznas juga memberikan bantuan penguatan akidah melalui Mualaf Center Baznas (MCB) kepada pengungsi korban bencana Palu, kata Nasir.
Selain itu, Baznas juga menggelar pengobatan gratis dan pembagian sembako kepada warga korban gempa dan tsunami.
Baca juga: Baznas gelontorkan Rp8 miliar bantu Donggala-Palu
Baca juga: Baznas luncurkan aplikasi mudahkan pencarian orang hilang saat bencana
Pewarta: Fauzi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018