Banjir Tasikmalaya sebabkan 2 orang meninggal

6 November 2018 19:42 WIB
Banjir Tasikmalaya sebabkan 2 orang meninggal
Banjir disertai longsor yang terjadi di sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyebabkan dua orang meninggal (6/11/2018) (BNPB)
Tasikmalaya (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) menyebutkan banjir disertai longsor yang terjadi di sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyebabkan dua orang meninggal serta sekitar 50 KK terdampak.

Banjir setinggi 30 cm hingga 1,80 meter itu terjadi di Desa Ciheras dan Ciandum Kecamatan Cipatujah,  Desa Cikupa dan  Ciawi Kecamatan Karangnunggal serta Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, kata Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Ruas jalan Cipatujah menuju Ciheras, Pameungpeuk atau Garut Selatan, total lumpuh menyusul putusnya jembatan Pasanggrahan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut.

Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat telah menerjunkan tim dan membangun posko untuk penanganan terhadap warga yang terdampak banjir di pesisir pantai Kabupaten Tasikmalaya, Selasa.

Juru bicara Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor, di Tasikmalaya, Selasa, mengatakan posko tersebut untuk penanganan cepat dan membantu warga yang terjebak banjir di wilayah Tasikmalaya.

"Rencana posko akan dibangun di dekat Jembatan Ciandum Cipatujah," kata dia.

Basarnas Jabar sudah menyiapkan personel berikut peralatan penyelamatan yang memadai untuk penanganan warga yang terdampak banjir di wilayah Tasikmalaya dan daerah sekitarnya.

Tim gabungan itu, kata dia, berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya dari bencana banjir.

"Hingga saat ini tim masih di lapangan berupaya mengevakuasi warga sebanyak mungkin ke tempat yang lebih aman," katanya.

Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Baca juga: BNPB: Situasi Sulawesi Tengah sudah kondusif
 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018