Banjir setinggi 30 cm hingga 1,80 meter itu terjadi di Desa Ciheras dan Ciandum Kecamatan Cipatujah, Desa Cikupa dan Ciawi Kecamatan Karangnunggal serta Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, kata Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.
Ruas jalan Cipatujah menuju Ciheras, Pameungpeuk atau Garut Selatan, total lumpuh menyusul putusnya jembatan Pasanggrahan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut.
Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat telah menerjunkan tim dan membangun posko untuk penanganan terhadap warga yang terdampak banjir di pesisir pantai Kabupaten Tasikmalaya, Selasa.
Juru bicara Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor, di Tasikmalaya, Selasa, mengatakan posko tersebut untuk penanganan cepat dan membantu warga yang terjebak banjir di wilayah Tasikmalaya.
"Rencana posko akan dibangun di dekat Jembatan Ciandum Cipatujah," kata dia.
Basarnas Jabar sudah menyiapkan personel berikut peralatan penyelamatan yang memadai untuk penanganan warga yang terdampak banjir di wilayah Tasikmalaya dan daerah sekitarnya.
Tim gabungan itu, kata dia, berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya dari bencana banjir.
"Hingga saat ini tim masih di lapangan berupaya mengevakuasi warga sebanyak mungkin ke tempat yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Baca juga: BNPB: Situasi Sulawesi Tengah sudah kondusif
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018