Mentan dan Buwas tinjau pasokan beras di pasar

8 November 2018 11:17 WIB
Mentan dan Buwas tinjau pasokan beras di pasar
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kiri) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis. (Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (Antara News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Direktur Utama Bulog Budi Waseso pada Kamis pagi, melakukan peninjauan pasokan dan harga beras ke Pasar Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). 

Menteri Amran mengatakan tinjauan lapangan ini dilakukan sebagai upaya memonitor stabilisasi pasokan dan harga beras di pasar umum, terutama mengingat beras dan komoditas pangan lainnya seperti ayam dan telur biasanya menjadi penyumbang inflasi.

"Pangan kita stabil, harga ayam Rp27 ribu per kg, dan harga telur Rp22 ribu per kg. Kami sudah cek langsung. Masalah beras, pasokan cukup dari Food Station. Stoknya 50 ribu ton di PIBC," kata Amran di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta.

Menurut dia, selama dua hingga tiga tahun terakhir harga komoditas pangan terpantau stabil, terutama pada hari-hari besar keagamaan.

Inflasi bahan makanan 2017 tercatata sebesar 1,26 persen atau turun 88,9 persen dibandingkan pada 2013 sebesar 11,35 persen.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi,menyebutkan saat ini stok beras di PIBC sebanyak 50 ribu ton. Jumlah tersebut dinilai lebih dari cukup dari stok standar sebesar 20 ribu ton.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,7 juta ton. 

"Dari 2,7 juta ton yang kita simpan di gudang luar Bulog, itu ada 550 ribu ton. Stok itu sangat banyak dan kita operasi pasar setiap hari," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut. 

Dalam peninjauan lapangan ini, Bulog juga telah melaksanakan penetrasi pasar beras medium kepada pedagang pengecer di pasar rakyat, distributor/mitra Bulog maupun melalui Satgas Bulog. Selain itu, sinergi BUMN juga dilakukan dengan melibatkan BUMN pangan dalam kegiatan KPSH, yaitu PT Pertani, PIHC, RNI dan PPI.

Buwas menyebutkan realisasi operasi pasar sampai dengan 6 November 2018 sebesar 402.628 ton di seluruh Indonesia, dengan rata-rata realisasi antara 3.000-3.500 ton per hari, dan mengalami tren kenaikan sejak bulan Oktober 2018. Di Jakarta, realisasi operasi pasar sebesar 46.321 ton.

Sementara itu, pantauan harga beras di berbagai daerah yang dilakukan oleh Bulog setiap minggu menunjukkan bahwa harga beras medium di beberapa daerah mengalami tren kenaikan, termasuk di PIBC. Pada akhir tahun harga beras memiliki tren kenaikan seiring dengan berkurangnya panen dan pasokan ke pasar. 

Baca juga: Satgas Pangan lakukan operasi pasar tinjau harga beras

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018