Ralf Speth, pimpinan eksekutif Jaguar Land Rover, dilansir Reuters Rabu (7/11), menguraikan rencana ambisius untuk memimpin transisi teknologi menuju era swakemudi, kendati hal itu membutuhkan pedoman terpadu dan keamanan yang jelas demi menjaga privasi pemilik kendaraan.
Pemerintah dan industri harus bekerja sama dalam memastikan keberhasilan seiring perkembangan pasar, kata Speth pada konferensi yang digelar Automobilwoche di Berlin.
Saat ini pabrikan otomotif Eropa berlomba mengikuti perkembangan kendaraan listrik dan swakemudi yang pesat di Amerika Serikat dan China.
Menurut Speth, perkembangan teknologi juga harus menjamin keamaan para pengguna, misalnya kaum lansia yang mungkin saja kesulitan mengoperasikan, bahkan bisa terkunci di dalam mobil yang canggih itu
Baca juga: Nvidia akan memasok chip kecerdasan buatan untuk Volvo
Ia juga menekankan pentingnya kemitraan erat antara pabrikan mobil dan pemasuk sukucadang guna menyediakan berbagai kebutuhan sejalan dengan perkembangan teknologi itu.
"Tidak ada perusahaan yang dapat mengatasi tantangan seperti swakemudi dan konektivitas otonom," kata Speth kepada Reuters setelah konferensi.
Ia menambahkan, perusahaan tetap harus berinvestasi pada mesin-mesin konvensional karena masih dibutuhkan masyarakat dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Hyundai kembangkan sistem swakemudi pakai teknologi game 3D
Speth juga menyatakan perlunya standarisasi stasiun pengisian daya listrik dan sistem komunikasi kendaraan. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah produksi baterai mobil listrik.
Oliver Blume, pimpinan eksekutif Porsche, mengatakan permintaan baterai akan sangat besar pada tahun-tahun mendatang, yang tidak dapat dipenuhi pemasok saat ini.
"Kami pasti membutuhkan kemitraan yang cerdas," katanya.
Baca juga: Volkswagen dan Ford lakukan pembicaraan soal mobil listrik dan swakemudi
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018