"Sekali pengapalan ini sebanyak 70 ribu ton, kemudian 30 ribu ton. Bertahap ya," kata Bachtiar saat ditemui usai kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis.
Bachtiar menjelaskan impor jagung akan didatangkan dari negara Argentina dan Brasil. Sebanyak 70 ribu ton pada tahap pertama akan didatangkan melalui Pelabuhan Teluk Lamong dan sisanya 30 ribu melalui Pelabuhan Ciwandan
Dalam situs resminya, Bulog telah membuka lelang impor jagung kepada eksportir Argentina dan Brazil. Dalam surat lelang yang dipublikasikan per 7 November 2018 dan ditandatangani oleh Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar, Bulog memberi tujuh persyaratan bagi para eksportir
Syarat tersebut adalah peserta lelang atau eksportir merupakan anggota Grain and Feed Trade Association (GAFTA), berpengalaman dalam mengimpor jagung dalam jumlah banyak selama tiga tahun terakhir, menjadi pelanggan bank kelas dunia, memiliki laporan keuangan yang sudah diaudit, serta memiliki profil perusahaan. Seluruh dokumen paling lambat dikirimkan pada 9 November 2018 pukul 17.00 WIB.
Bulog juga memberi syarat agar eksportir mampu mendatangkan komoditas jagung paling lambat pada 20 Desember 2018.
Bachtiar menambahkan total jagung impor sebanyak 100 ribu sesuai yang diputuskan dalam Rakortas Kemenko Perekonomian, ditargetkan sudah masuk ke dalam negeri paling lambat akhir Desember 2018.
Seperti diketahui, sesuai hasil rapat koordinasi pada Jumat (2/11), Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution memerintahkan kepada Menteri Pertanian untuk mengelurkan rekomendasi impor jagung pakan ternak sebanyak 100.000 ton dan menugaskan kepada Perum Bulog untuk melakukan impor.
Impor jagung ini dilakukan untuk menjaga kebutuhan para peternak mandiri dan menekan harga jagung di tingkat peternak.
Baca juga: Pemerintah pastikan impor jagung untuk pakan ternak
Baca juga: Mentan sebut impor jagung sebagai alat kontrol harga pakan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018