"Status tanggap darurat banjir sudah ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, dan terakhir menyusul Kuantan Singingi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan banjir kini melanda lima daerah di Riau, namun di Kabupaten Pelalawan masih berstatus siaga darurat banjir.
Dengan penetapan status tanggap darurat tersebut, BPBD Riau mengirimkan bantuan ke daerah banjir.
Pada Jumat ini, BPBD Riau menyalurkan bantuan untuk korban banjir Indragiri Hulu, di antaranya 72 paket lauk pauk, 48 paket tambahan gizi, 36 paket siap saji, 50 paket sandang, 90 matras, satu perahu karet, empat set tenda pengungsian, dan 30 tenda gulung.
Ia mencontohkan, banjir di Indragiri Hulu melanda 59 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan. Sedikitnya ada 1.437 rumah yang tergenang air dan 3.275 jiwa warga yang terdampak.
Lokasi banjir paling parah di Kecamatan Rakit Kulim, Peranap, Batang Peranap, dan Pasar Penyu.
Selain itu, ada sejumlah sekolah yang tergenang banjir sehingga aktivitas belajar terpaksa diliburkan.
Kepala BPBD Indragiri Hulu Widodo menambahkan banjir yang paling parah berlokasi di daerah aliran Sungai Indragiri. Ketinggian air berkisar 30 hingga 60 centimeter mulai dari daerah perbatasan dengan Kuantan Singingi hingga Kota Rengat.
Banjir belum ada tanda-tanda akan surut karena wilayah hulu sungai di Sumatera Barat masih banjir.
"Jadi ini banjir kiriman dari bagian hulu," katanya.
Baca juga: Banjir genangi ribuan rumah di Indragiri Hulu Riau
Baca juga: Anggaran pemerintah siap untuk penanganan bencana banjir
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018