Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menerima sejumlah bupati dari berbagai daerah di Indonesia guna membahas beberapa masalah terutama masalah ekonomi.Pertama-tama saya sampaikan terima kasih atas kehadirannya. Banyak yang saya lihat dari jauh jauh, ada yang dari Sangihe, Papua, Aceh, Aceh Timur, Donggala,"
"Pertama-tama saya sampaikan terima kasih atas kehadirannya. Banyak yang saya lihat dari jauh jauh, ada yang dari Sangihe, Papua, Aceh, Aceh Timur, Donggala," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan pertemuan di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu Kepala Negara menyampaikan beberapa informasi dan hal yang berkaitan dengan ekonomi.
"Saya kira kita semua tahu bahwa ekonomi global saat ini dalam posisi yang sulit dan tidak menguntungkan kita," katanya.
Ia menyebutkan ada masalah ekonomi di Turki, Argentina, Brasil, Venezuela yang mengalami krisis dan inflasinya mencapai ratusan persen.
"Kemudian ada perang dagang antara Tiongkok dan AS yang sampai saat ini juga belum ada tanda tanda mereda," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut dia, kondisi itu harus diwaspadai dan disikapi dengan hati hati karena gejolak ekonomi di sebuah negara akan bisa berdampak ke negara yang lain.
Kebijakan ekonomi terutama negara besar seperti Tiongkok dan AS akan mempengaruhi negara lain termasuk Indonesia.
"Tapi Alhamdulillah patut kita syukuri bahwa kinerja ekonomi kita dalam situasi yang sangat sulit seperti ini, saya kira informasi terakhir dari BPS kita tahu pertumbuhan ekonomi kita stabil dan naik pada triwulan ketiga 2018 yaitu pada angka 5,17 persen," katanya.
Inflasi, lanjut Presiden Jokowi, juga bisa dikendalikan pada angka 3,23 persen.
"Ini saya harapkan para bupati tahu apa hubungannya pertumbuham ekonomi dengan inflasi. Ini penting sekali," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Menteri Ekonomi Jerman temui Jokowi ingin belajar dari Indonesia
Baca juga: Empat tahun pemerintahan Jokowi tumbuhkan ekonomi baru
Baca juga: Presiden Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi 5,17 persen sangat baik
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018