Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa disebutkan sebanyak 99 miniatur masjid yang akan dibangun tersebut berasal dari 86 negara yang mana pada setiap miniatur masjid akan tersaji informasi sejarah, kuliner dan cinderamata dari negara asal masing-masing masjid tersebut.
Sebagai pusat interaksi peradaban Islam maka dalam taman wisata itu juga akan didirikan hotel berbintang, perpustakaan, museum Qur`an, gedung serba guna, Universitas Islam international, laboratorium IPTEK, Rumah Sehat (hospital), boording school dan Pesantren online.
Selain itu juga desa adat, sanggar seni sebagai sarana berkesenian Islami, termasuk majlis zikir dan pasulukan bagi penganut tarekat sufi serta fasilitas penunjang lainnya seperti Kebun Buah Nusantara, danau buatan, dan kawasan kamping.
Kawasan wisata religi internasional seluas 215 hektar ini mencerminkan karakter Islam sebagai rahmat bagi alam semesta, rahmatan lil`alamin. Diharapkan Taman Miniatur ini akan berfungsi sebagai oase peradaban Islam yang datang dari seluruh dunia.
Pembangunan proyek yang digagas Yayasan Amanah Kita itu diperkirakan akan menelan waktu antara 7-10 tahun dengan anggaran Rp20 trilyun.
Ketua Yayasan Amanah Kita Hartono Alimin mengatakan, respon internasional sudah muncul, melalui perwakilan dari negara negara Islam seperti Iran, Irak, Pakistan dan lainnya, yang bangunan masjidnya telah terseleksi secara ketat, baik keunikan arsitekturnya maupun historikalnya bagi membangun peradaban dunia.
"Dalam waktu dekat kami diundang oleh Unesco untuk memaparkan gagasan tersebut," lanjutnya.
Sebelumnnya pada 7 November 2018 telah digelar Silahturahmi dan Doa Bersama Ulama, Budayawan, dan Tokoh Masyarakat Jawa Barat serta sosialisasi pembangunan Taman Miniatur 99 Masjid Dunia, dihadiri antara lain Wakil Ketua DPR RI Fadlizon, Prof. Dr. Achmad Mubarok MA, Kepala Badan Intelkam Polda Jabar, Komjen Lutfi Lubhianto, Pengurus Yayasan Senam Hijaiyah Indonesia, Habib Muhamad Lutfi Bin Ali Bin Yahya, KH. Abuya Muhtadi Dimyathi, H. Jatnika.
Hartono menyatakan, selaku yayasan yang menggagas berdirinya Taman Miniatur 99 Masjid dunia, pihaknya ingin mengajak masyarakat berbudaya Sunda secara bersama-sama dengan masyarakat dunia untuk mengawal pembangunan infrastrukturnya serta memperkenalkan ke dunia luar bahwa adat budaya Sunda maupun ragam budaya Nusantara lainnya dapat berakulturasi secara baik dengan nilai-nilai Islam.
Sementara itu Ketua DPR RI Fadlizon mengatakan, sebuah gagasan besar harus dimulai dari langkah langkah kecil seperti yang sudah dilakukan Hartono Lim melalui pembangunan Taman Miniatur 99 Masjid Dunia dan kawasan wisata religi internasional yang menggambarkan peradaban islam di dunia.
"Dan gagasan besar ini harus didukung dan harus diwujudkan karena Indonesia bukan saja dikenal sebagai negara muslim terbesar di dunia namun juga Indonesia menunjukkan Islam yang demokratis," ujarnya.
Sementara itu Habib Muhamad Lutfi Bin Ali Bin Yahya pada kesempatan itu mengatakan, Indonesia adalah etalase keragaman budaya dan agama yang dapat berjalan seiring, dimana Islam menjadi porosnya. "Sehingga tak salah bila Taman Miniatur 99 Masjid Dunia sekaligus menjadi tempat Pusat Interaksi Umat Islam Dunia. Disamping tentunya diharapkan ukhuwah islamiah akan tercapai dari berbagai aspek pelestarian budaya tersebut," ujarnya.
Baca juga: Wisata religi Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Baca juga: Wisata religi Jawa Barat dan Jawa Tengah
Baca juga: Pemprov DKI ingin jadikan JIC destinasi wisata religi
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018